Kabupaten Jember, Jawa Timur, tak hanya dikenal akan hamparan perkebunan tembakau dan keindahan alamnya. Â Di balik pesona tersebut, tersimpan potensi ekonomi kreatif yang terus berkembang dan diwadahi melalui berbagai inisiatif, salah satunya Tajemtra (Tanggul-Jember Tradisional).Event ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh pemerintah Kabupaten Jember sejak tahun 1977, saat itu adalah era pemerintahan Bupati Jember Abdul Hadi.Tajemtra merupakan akroni dari Tanggul-Jember Tradisional.Dimana garis start dimulai dari Alun-alun Kecamatan Tanggul, dan garis finish di Alun-alun Jember, yakni sepanjang 31 kilometer.Tajemtra juga memiliki beberapa pos untuk peristirahatan, biasanya pos pesristirtirshatan ini di gunakan peserta untuk Ishoma.Pos-pos ini terletak di beberapa kecamatan sepanjang rute perjalanan, ada dua pos utama yang digunakan untuk melakukan pendataan ulang yaitu pos I di Kecamatan Bangsalsari dan pos II di Kecamatan Rambipuji.
Peserta Tajemtra terdiri dari berbagai daerah, mulai dari anak-anak remaja, kaum muda hingga orang tua, mualai dari pelajar hingga pengawai kantoran.Peserta Tajemtra dikategorikan dalam 4 kelompok nomor lomba diantaranya beregu umum putra atau putri, beregu pelajar putra/putri, perorangan putra usia 45 tahun keatas dan perorangan puri usia 40 tahun keatas.
Event ini lebih dari sekadar perayaan kemerdekaan, Tajemtra telah menjelma menjadi sebuah ekosistem ekonomi kreatif yang dinamis, mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkuat identitas budaya Jember.
Sejarah Tajemtra: Dari Gagasan Hingga Realita
Untuk memahami peran Tajemtra dalam ekosistem ekonomi kreatif Jember, kita perlu menelusuri sejarahnya. Â Meskipun informasi detail tentang tahun pertama penyelenggaraan Tajemtra masih terbatas, Â namun dapat dipastikan bahwa event ini berawal dari sebuah gagasan untuk merayakan kemerdekaan Indonesia dengan cara yang unik dan melibatkan partisipasi masyarakat secara luas. Â Awalnya, Tajemtra mungkin lebih berfokus pada aspek olahraga dan perayaan tradisional, namun seiring berjalannya waktu, event ini semakin berkembang dan menyertakan unsur seni dan budaya yang lebih beragam.
Perkembangan Tajemtra sebagai event tahunan yang melibatkan banyak pihak menunjukkan adanya komitmen dari Pemerintah Kabupaten Jember untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di daerahnya. Â Event ini dirancang tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai platform untuk mempromosikan produk-produk lokal, memberdayakan UMKM, dan meningkatkan pariwisata Jember.
Ekosistem Ekonomi Kreatif yang Terbangun
Tajemtra telah berhasil menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang saling terhubung dan saling menguntungkan. Â Beberapa sektor yang terdampak positif oleh Tajemtra antara lain:
- Sektor Pariwisata: Â Tajemtra menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, yang berdampak positif pada sektor perhotelan, restoran, transportasi, dan jasa wisata lainnya. Â Para pelaku usaha di sektor ini mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas jaringan bisnis mereka. Â Kehadiran wisatawan juga meningkatkan permintaan akan produk-produk kerajinan dan kuliner lokal.
- UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah): Â Tajemtra menjadi panggung bagi UMKM Jember untuk memamerkan dan menjual produk-produk mereka. Â Para pengrajin, seniman, dan pelaku kuliner mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan visibilitas, penjualan, dan pendapatan mereka. Â Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput dan memperkuat ekonomi lokal.