Mohon tunggu...
Dzati Hikmah
Dzati Hikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Yasinan Jumat Sore: Silaturahmi dan Iman di Ujung Kota

18 April 2025   21:09 Diperbarui: 18 April 2025   21:09 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Di sebuah desa yang tenang di penghujung kota, setiap Jumat sore, sebuah tradisi indah tercipta.  Di RT 004, para ibu-ibu berkumpul dalam kegiatan yasinan yang rutin dan penuh makna.  Dari pukul 14.00 hingga 16.00, rumah-rumah di RT ini bergantian menjadi tempat berkumpulnya para ibu-ibu yang penuh semangat dalam menjalankan ibadah.  Bukan sekadar rutinitas, yasinan ini telah menjadi perekat persatuan dan penguat iman di tengah kehidupan masyarakat desa.
 
Kegiatan yasinan ini diawali dengan pembacaan Surat Yasin, ayat-ayat suci Al-Quran yang sarat dengan hikmah dan ketenangan.  Suara-suara merdu membacakan ayat-ayat tersebut, mengalun syahdu di antara dinding rumah yang sederhana namun hangat.  Pembacaan Yasin ini bukan hanya sekadar melantunkan kata-kata, melainkan sebuah proses penghayatan dan perenungan akan makna kehidupan.  Setiap bait yang dibaca, seakan-akan membawa para ibu-ibu lebih dekat kepada Sang Pencipta.
 
Setelah pembacaan Surat Yasin, kegiatan dilanjutkan dengan tahlil, doa-doa yang dipanjatkan untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT bagi para arwah yang telah meninggal dunia.  Doa-doa yang tulus dan penuh harap ini diiringi dengan kesedihan dan kerinduan yang terpancar dari raut wajah para ibu-ibu.  Dalam suasana khusyuk tersebut, mereka merasakan kebersamaan dalam berdoa dan saling mendoakan, menguatkan ikatan persaudaraan yang telah terjalin.
 
Sebagai penutup, kegiatan yasinan diakhiri dengan pembacaan Habsyi, lantunan syair-syair pujian kepada Allah SWT yang penuh dengan keindahan dan keromantisan.  Suara-suara yang merdu dan melodi yang indah seolah membawa para ibu-ibu terbang ke alam yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan.  Pembacaan Habsyi ini menjadi sebuah penutup yang indah dan menyentuh hati, meninggalkan kesan yang mendalam bagi setiap peserta.
 
Yasinan di RT 004 bukan sekadar kegiatan keagamaan biasa.  Ia merupakan cerminan dari keimanan yang kuat dan persatuan yang erat di tengah masyarakat desa.  Kegiatan ini telah menjadi tradisi yang diwariskan turun-temurun, menjadi sebuah warisan budaya yang berharga dan perlu dilestarikan.  Lebih dari itu, yasinan ini menjadi bukti nyata akan pentingnya kebersamaan dan saling mendukung di antara para ibu-ibu,  menciptakan suasana kekeluargaan yang harmonis dan penuh kasih sayang.  Semoga tradisi yasinan ini terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya dalam mempererat tali silaturahmi dan memperkuat iman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun