Mohon tunggu...
Dzati Hikmah
Dzati Hikmah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Seni

Lebih dari Sekadar Latihan: Hadrah, Tradisi yang Memersatukan

16 April 2025   17:44 Diperbarui: 16 April 2025   17:44 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Latihan pada malam hari tanggal 18 februari 2024 

Di sebuah desa yang damai, terpatri sebuah tradisi yang memperkaya kehidupan sosial dan spiritual masyarakatnya: latihan Hadrah rutin setiap malam Minggu.  Kegiatan ini bukan sekadar latihan musik, melainkan sebuah wadah yang menyatukan anak-anak remaja dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).  Waktu latihan yang dijadwalkan dari pukul 20.00 hingga 23.00 WIB, sengaja dipilih pada malam Minggu karena mempertimbangkan jadwal sekolah para peserta.  Dengan demikian, anak-anak dapat berlatih tanpa mengganggu waktu belajar mereka di sekolah.
 
Keunikan tradisi ini terletak pada partisipasi aktif berbagai kalangan usia.  Setelah anak-anak remaja menyelesaikan latihan mereka, sore harinya,  ibu-ibu di desa juga turut berpartisipasi dalam latihan Hadrah tersendiri,  dari pukul 13.30 hingga 16.30 WIB.  Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan Hadrah bagi masyarakat desa tersebut,  sehingga melibatkan berbagai kelompok usia dalam melestarikan seni dan budaya lokal.  Latihan Hadrah bukan hanya sekadar kegiatan mengisi waktu luang, melainkan juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antar warga.  Dalam suasana latihan,  terjalin interaksi positif yang memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan.
 
Lebih dari sekadar latihan musik,  kegiatan Hadrah ini juga memiliki nilai edukatif yang tinggi.  Anak-anak dan remaja belajar tentang disiplin, kerja sama tim, dan tanggung jawab.  Mereka belajar untuk menghargai seni dan budaya lokal, serta melestarikan tradisi yang telah ada sejak lama.  Sementara itu, partisipasi ibu-ibu menunjukkan peran penting perempuan dalam menjaga dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.
 
Tradisi latihan Hadrah rutin setiap malam Minggu ini merupakan bukti nyata dari kekayaan budaya dan kearifan lokal di desa tersebut.  Kegiatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki dampak positif bagi perkembangan sosial, spiritual, dan budaya masyarakat.  Semoga tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun