Di sebuah desa yang damai, terpatri sebuah tradisi yang memperkaya kehidupan sosial dan spiritual masyarakatnya: latihan Hadrah rutin setiap malam Minggu. Â Kegiatan ini bukan sekadar latihan musik, melainkan sebuah wadah yang menyatukan anak-anak remaja dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Â Waktu latihan yang dijadwalkan dari pukul 20.00 hingga 23.00 WIB, sengaja dipilih pada malam Minggu karena mempertimbangkan jadwal sekolah para peserta. Â Dengan demikian, anak-anak dapat berlatih tanpa mengganggu waktu belajar mereka di sekolah.
Â
Keunikan tradisi ini terletak pada partisipasi aktif berbagai kalangan usia. Â Setelah anak-anak remaja menyelesaikan latihan mereka, sore harinya, Â ibu-ibu di desa juga turut berpartisipasi dalam latihan Hadrah tersendiri, Â dari pukul 13.30 hingga 16.30 WIB. Â Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kegiatan Hadrah bagi masyarakat desa tersebut, Â sehingga melibatkan berbagai kelompok usia dalam melestarikan seni dan budaya lokal. Â Latihan Hadrah bukan hanya sekadar kegiatan mengisi waktu luang, melainkan juga menjadi sarana mempererat tali silaturahmi antar warga. Â Dalam suasana latihan, Â terjalin interaksi positif yang memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan.
Â
Lebih dari sekadar latihan musik, Â kegiatan Hadrah ini juga memiliki nilai edukatif yang tinggi. Â Anak-anak dan remaja belajar tentang disiplin, kerja sama tim, dan tanggung jawab. Â Mereka belajar untuk menghargai seni dan budaya lokal, serta melestarikan tradisi yang telah ada sejak lama. Â Sementara itu, partisipasi ibu-ibu menunjukkan peran penting perempuan dalam menjaga dan mewariskan nilai-nilai budaya kepada generasi muda.
Â
Tradisi latihan Hadrah rutin setiap malam Minggu ini merupakan bukti nyata dari kekayaan budaya dan kearifan lokal di desa tersebut. Â Kegiatan ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memiliki dampak positif bagi perkembangan sosial, spiritual, dan budaya masyarakat. Â Semoga tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI