Mohon tunggu...
Ahmad Dahlan
Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Pemerhati Pendidikan -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Selamat Tahun Baru Hijriah. Alangkah Dangkalnya "Kebanyakan" Umat Islam Indonesia Menilai Tuhannya

14 Oktober 2015   14:24 Diperbarui: 14 Oktober 2015   14:58 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah suatu ketika ketika seorang pencuri sedang dalam pesakitan dihajar oleh warga karena kedapatan mencuri berteriak meminta ampun. Tidak hanya permintaan belas kasihan yang keluar dari mulutnya namun juga beberagai sumpah atas nama tuhan bahwa dia tidak mencuri juga ikut keluar bersamaan padahal ia baru saja kedapatan sedang mencuri. 

Tentu saja kejadian akan membuat kita ketwa setengah mati dalam hati sekaligus mencaci sang pencuri, untuk kau bersumpah demi tuhan sedang kamu sedang kedapatan mencuri. Manusia saja tidak bisa kamu bohongi apalagi tuhan yang mengetahui segalanya.

Memang benar tuhan mengetahui segalanya. Bahkan sampai daun yang jatuhpun dari pohonya tidaklah jatuh selain dari kekuasaan Allah (Q.S An'aam ayat 57) apalagi perkara yang berkaitan dengan usaha manusia. 

Apakah manusia perlu bersumpah atas nama Tuhan?

Sungguh Allah tidak membutuhkan sumpah tersebut, karena tanpa bersumpah Allah sudah mengetahui kebenaran dan tidak satupun yang dapat ditutupi. Sumpah hanya ditujukan untuk manusia karena suatu kondisi dimana kesaksian seseorang dapat diragukan, jadi apa tujuannya bersumpah atas Nama Allah.

Kedangkalan umat Islam terutama di Indonesia. (Yah karena saya belum pernah mengamati umat islam diluar Indonesia) tidak terjadi hanya sebatas sumpah. Hampir seluruh sendi hidup orang yang mengaku islam melakukan banyak hal yang mereka sudah tau hukumnya adalah salah tapi tetap melakukan. Beberapa diantara mereka melakukannya dengan dalil ini "bukanlah pelanggaaran" atau yang lebih parah "tuhan memaklumi apa yang dilakukan hambanya" adalah pendapat yang sangat dangkal sedang mereka sangat paham bahwa tidak satupun kejadian di muka yang tidka di atur. Jika belum di atur sebelumnya ada ulama yang diwariskan untuk menentukan perkara tersebut.

Meme Comic

Suatu ketika saya membuka halaman beranda facebook dan menemukan tulisan meme yang sangat menggelitik.

"Tidak Sholat, Tidak Puasa, Jauh dari Tuhan, ketika mendapat musibah berkata ini adalah cobaan"

Sama persis kejadian si Pencuri tadi, Fakta ini memang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari baik itu orang terdekat atau bahkan diri sendiri. Padahal perkara cobaan hanya diberikan kepada mereka yang beriman sedangkan beriman secara sederhana dapat diartikan menjalankan perintah dan menjauhi larangan.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : ‘ Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi (2) Dan sesunggunya KAMI  telah menguji orang2 yang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLAH mengetahui orang2 yang benar dan sesungguhnya DIA mengetahui orang2 yang dusta (3).” (Al-Qur’an, surat Al – Ankabuut (29), ayat 2-3)."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun