Mohon tunggu...
Dzaky Taufiq
Dzaky Taufiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa FISIP UNEJ

KKN BTV III UNEJ Kelompok 57 |HI-FISIP-UNEJ|

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UNEJ BTV 3 Kelompok 57: Upaya Meningkatkan Kualitas Usaha Keripik Singkong di Masa Pandemi

6 September 2021   00:27 Diperbarui: 6 September 2021   00:43 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Malang -- Keripik singkong umumnya terbuat dari umbi tanaman singkong yang diiris tipis dan diolah dengan cara digoreng hingga kering. Cemilan ini memiliki rasa yang gurih dan tekstur yang renyah saat dinikmati, maka tak sedikit pula kalangan yang menggemari jajanan ini. 

Keripik Singkong yang diolah dari umbi singkong memiliki kandungan tinggi protein dan kalium yang baik untuk tumbuh kembang sel tubuh. 

Hebatnya dengan kandungan tersebut cemilan ini rendah kolestrol dan lemak dengan kandungan kalori yang cukup banyak. 

Selain kandungan gizinya, keripik singkong memiliki potensi sebagai cemilan yang selalu dapat berkembang mengikuti zaman. Hal ini karena keripik singkong dapat diolah dalam berbagai rasa dan dikemas dengan tampilan yang praktis dan menarik. Cemilan Keripik singkong saat ini dapat dengan mudah ditemui di pusat oleh-oleh ataupun dijual melalui e-comerce secara online dengan tampilan yang beragam.

Hingga kini pandemi Covid-19 masih berlalu ditengah-tengah masyarakat. Hal tersebut ditanggapi pemerintah dengan berbagai kebijakan protokol kesehatan, salah satunya kebijakan Physical distancing untuk menjaga jarak dan mencegah kerumunan. Selain itu menerapkan pola makan yang baik dan sehat menjadi kebiasaan baru di masyarakat agar imun tetap terjaga. 


Mobilitas masyarakat yang berkurang serta kebiasaan menjaga kesehatan tubuh mempengaruhi kegiatan sehari-hari masyarakat seperti kegiatan berbelanja dan makan. 

Saat ini masyarakat cenderung berbelanja di tempat yang tidak jauh dari rumah atau bahkan berbelanja secara online dirumah sehingga terhindar dari tempat yang ramai. 

Begitu pula pilihan makanan yang dikonsumsi menjadi lebih terukur dan ketat termasuk cemilan yang dikonsumsi saat menghabiskan waktu dirumah. Hal tersebut berdampak pada produk-produk rumahan yang harus bersaing dengan produk-produk industri besar salah satunya produk keripik singkong yang diproduksi di Desa Kendalpayak, Kabupaten Malang. 

Dari hasil kunjungan penulis, menunjukkan bahwa usaha keripik singkong ini merasakan dampak akibat adanya pandemi Covid-19, diantaranya yaitu penurunan penjualan produk keripik singkong dan berdampak pula pada penurunan produksi keripik singkong karena penjualan yang menurun.

dokpri
dokpri

Melihat kondisi tersebut, melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village III diharapkan mahasiswa KKN mampu membantu program pemerintah dalam mengatasi dampak ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19, melalui pengembangan usaha keripik singkong melalui pengembangan cirasa dan pengembangan packaging produk agar keluar  dari dampak masalah yang ditimbulkan situasi pandemi. Penulis merencanakan program kerja melalui beberapa tahapan yang akan dilaksanakan kurang lebih selama 30 hari.

Tahap pertama yang akan dilakukan oleh penulis yaitu melakukan perkenalan dan survey lingkungan KKN dengan sasaran yang terdampak covid-19. Tahap kedua yaitu melakukan brainstroming dengan wirausaha keripik singkong untuk membahas pengembangan yang akan dilakukan. 

Tahap ketiga adalah melakukan survey bahan baku pengembangan produk serta persiapan produksi produk yang dikembangkan. Tahap keempat yaitu melakukan pendampingan sasaran terhadap penjualan produk. Terakhir, Tahap kelima adalah dimana tahap ini merupakan tahap evaluasi dari upaya - upaya yang telah dilakukan selama KKN berlangsung. Dari beberapa tahapan rencana yang akan dilakukan diharapkan dapat membantu dunia usaha dalam berkembang dan bersaing ditengah pandemi Covid-19 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun