My Mom, My Hero...
Oh ibu oh mama oh bunda entah bagaimana kalian memanggil pahlawan mulia ini
Menemani seorang anak sampai sebesar ini, bukanlah hal yang mudah. segala sesuatu pasti telah ia korbankan.. Ditemani dengan sang penguat-belahan jiwa yang menemani sampai hari tua- iya, ayah. Tentulah membutuhkan sebuah komitmen untuk dapat berjalan beriringan.
Menguatkan hati, mengokohkan pikiran, menyatukan sebuah perbedaan untuk bertahan didalam kehidupan.
Tidak mungkin hidup seseorang berada dalam jalan yang senang terus ataupun sedih terus. Tentunya ada waktu di mana ketika sang semesta mengatakan bahagia maka bahagialah mereka dan waktu akan berucap waktunya kalian menerima luka, tentulah akan datang sebuah luka. Namun semua itu akan berputar, iya.. berputar bagai rodanya sepeda motor atau rodnya bus Tayo?
Ah, entahlah... begitulah sebuah kehidupan yang saat ini sedang kita jalani. Berputar, berputar dan terus berputar...
Tiba di putaran roda merindu...
Akhirnya, Â rindu tersebut datang untuk menyapa ..
Kali ini aku sedang tidak bersahabat dengan hape mungilku, lalu aku biarkan ia tergeletak dilantai dengan changernya. Ku harap, ketika aku kembali nanti ia sudah terisi penuh baterainya.
Ah sial! Lagi-lagi changer hape mungilku tak mau mengisi. Ah sudahlah.. semakin aku malas untuk memikirkan hal itu. Namun rindu mulai menyapa,  ... aku tidak mau untuk bersendau gurau dengan hapeku,  tapi tiba-tiba aku teringat Pahlawanku, mau dan pastinya mau aku ambil hape mungilku.
Dan! Ha? My Mom My Hero ? iya.. empat menit yang lalu terlihat notifikasi panggilan tak terjawab dari sebuah kontak yang ku beri nama "Ibuk"