Mohon tunggu...
Dita Silvi Antika
Dita Silvi Antika Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Maliki Malang jurusan Psikologi dan Tutor Matematika di LBB Gold Generation\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahasa dan Hubungannya dengan Kognisi

6 November 2014   05:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:30 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bahasa dan hubungannya dengan kognisi

Bahasa merupakan sarana komunikasi yang digunakan kita selama ini. Bahasa (Language), menurut para psikolog kognitif adalah suatu sistem komunikasi yang didalamnya pikiran-pikiran (transmitted) dengan perantaraan suara (sebagaimana dalam percakapan) atau simbl (sebagaimana dalam kata-kata tertulis atau isyarat-isyarat fisik).

Studi mengenai bahasa adalah studi yang dianggap penting oeh para psikolog kognitif. perkembangan bahasa mencerminkan sebuah abstraksi yang unik, yang menjadi dasar kognisi manusia. Bahasa adalah sarana utama komunikasi manusia, cara pertukaran informasi yang paling lazim. Pemrosesan bahasa adalah sebuah komponen penting dalam penyimpanan pemrosesan informasi berfikir, dan pemecahan masalah. Sebagaimana yang telah kita pelajari sebelumnya, sebagian besar proses-proses memori manusia melibatkan informasi semantik.

Sebuah area yang tak kalah pentingnya berkaitan dengan cara kata-kata disusun menjadi frase dan kalimat. Kata-kata dapat digabungkan menjadi berbagai kombinasi, sekalipun untuk menyampaikan ide yang sama. Secara teknis, studi tentang bahasa (grammar) mencakup area fonologi, yakni ilmu yang mempelajari suara dalam suatu bahasa. Sedangkan morgfologi adalah ilmu yang mempelajari kombinasi potongan-potongan kata dan kata-kata itu sendiri sehingga menjadi unit-unit yang lebih besar, dan sintaksis adalah ilmu yang mempelajari kombinasi kata-kata sehingga menjadi frase dan kalimat.

Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa, dengan topik pembelajaran meliputi struktur bahasa dan berfokus pada pendeskripsian suara-suara, makna-makna, dan tata bahasa dalam percakapan. Psikolinguistik merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara manusia menggunakan bahasa. Para ahli linguistik telah mengembangkan sebuah kerangka kerja bahasa yang bersifat hierarkis (berjenjang). Hierarki linguistik berkisar dari komponen-komponen yang fundamental ke komponen-komponen gabungan hingga ke komponen-komponen yang sangat rumit. Dengan kata lain, unit-unit suara dan unit-unit makna memiliki jenjang kerumitan yang semakin meningkat.

Selanjutnya pembahasan mengenai psikolinguistik, dimana pada awalnya, aspek teori Chomsky yang paling kontroversial adalah gagasannya bahwa komponen yang paling penting dari bahasa bersifat bawaan (nature). Berlawanan dengan hal itu, Skinner menyanggah bahwa bahasa diperoleh melalui pembelajaran (nurture).

Bahasa dan neurologi, studi landasan neurologis bagi bahsa telah dilaksanakan melalui sejumlah cara, termasuk pemerikasaan klinis terhadap pasien-pasien yang mengallami kerusakan otak. Cara-cara lain mencakup stimulasi elektrik terhadap otak, prosedur-prosedur psychosurgery (pembedahan terkait eksperimen psikologi), dll

Stimulasi Elektrik selama beberapa dekade, para peneliti telah menggunakan konduktor elektrik dwikutub berukuran mini dalam eksperimen-eksperimen terhadap hewan dan manusia.

Pemindahan PET merupakan keunggulan teknologi PET dibandingkan stimulasi elektrik adalah bahwa teknik ini tidak bersifat invasive (tidak menimbulkan luka pada pasien) dan dapat diterapkan pada orang yang sehat.

Saat kita membaca atau mengamati suatu objek visual (seperti lukisan), mata kita melakukan serangkaian gerakan yang disebut gerak sakadik, dan terdaat sejumlah periode waktu saat mata kita berhenti selama sesaat (disebut fiksasi), yakni sekitarr 250 milidetik rentang waktu ini tidaklah absolut sebab terdapat perbedaan pada tiap-tiap orang, dan bahkan pada orang yang sama sekalipun, waktu fiksasinya dapat berubah-ubah.

Sejauh ini, pembahasan kita mengenai proses membaca terpusat pada rekognsi huruf-huruf dan kata-kata dan tidak mambahas konteks. dalam sebagian besar kasus, alasan orang membaca adalah untuk memahami makna bacaan yang disajikan dalam tulisan. Kita menggunakan istilah pemahaman dalam membaca untuk menggambarkan proses pemahaman terhadap makna suatu materi tertulis.

Daftar Pustaka            : Solso, R.L., dkk. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun