Mohon tunggu...
Nicholas Dylan Subiru
Nicholas Dylan Subiru Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar CC

gabut :p

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Bumi: Mengurangi Jejak Karbon dari Masa Kini untuk Masa Depan

28 April 2024   23:42 Diperbarui: 28 April 2024   23:48 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dalam zaman sekarang banyak sekali inovasi-inovasi yang telah ditemukan dari zaman dahulu hingga penemuan baru yang kita sering gunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kendaraan pribadi atau umum, pesawat, perahu, mesin, dan banyak hal-hal lain. Hal-hal tersebut yang kita sering gunakan dalam kehidupan sehari-hari yang secara sadar atau tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca atau dikenal juga dengan Carbon Footprint, seperti menaikan kendaraan pribadi atau umum, pesawat, perahu, mesin, dan banyak hal lainnya. 

Carbon Footprint atau jejak karbon adalah jumlah total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan secara langsung atau tidak langsung oleh individu, organisasi, produk, atau kegiatan tertentu. Emisi gas rumah kaca, seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (NOx). Semua senyawa di atas ini berdampak terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.

Jejak karbon terjadi di seluruh dunia bukan di Indonesia dan hampir semuanya memiliki penyebab utama yang mirip, seperti Pembakaran Bahan Bakar Fosil, Produksi dan Konsumsi Barang, Transportasi, dan Penggunaan Energi Listrik.

Pembakaran bahan bakar fosil telah lama menjadi pendorong utama di balik meningkatnya jejak karbon di seluruh dunia. Mulai dari mesin-mesin motor hingga metode pembangkit listrik, dan ketergantungan kita terhadap hal-hal tersebut adalah hal yang terus mendorong penghasilan jumlah emisi karbon yang banyak. Setiap kali kita menyalakan mesin mobil atau menggunakan listrik yang dihasilkan dari pembakaran batu bara atau minyak bumi, karena dengan aturan fisika yang sederhana yang dikatakan oleh James Prescott Joule, yaitu "Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan". Maka energi yang telah diciptakan dari energi listrik atau gerak untuk kendaraan kita mengubah menjadi karbon dioksida dan dibuang ke atmosfer. 

Selain dari penggunaan pembakaran bahan bakar fosil, dengan pembuatan dan penggunaan barang-barang yang kita gunakan setiap hari seperti elektronik atau pakaian atau dengan kata lain produksi dan konsumsi pasti dan selalu ada berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca. Karena proses-proses ini sering kali melibatkan pembakaran bahan bakar fosil dan produksi material yang berbasis karbon, seperti plastik. Di samping itu, sikap dari konsumen yang sering membuang barang-barang yang masih layak digunakan juga memperbesar jejak karbon, karena proses pembuangan limbah seringkali melibatkan pembakaran atau pembusukan bahan organik yang menghasilkan emisi gas rumah kaca.

Transportasi juga telah menjadi salah satu penyebab utama terhadap jejak karbon yang terus meningkat seperti yang dikatakan tadi. Baik itu melalui perjalanan udara, laut, atau darat, kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil telah menjadi ketergantungan modern kita. Setiap kali kita naik mobil, pesawat, kapal, atau menggunakan transportasi umum, kita melepaskan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan nitrogen oksida ke atmosfer. Hal ini juga berlaku dalam perusahaan yang sedang mendistribusi barang. Salah satu contoh yang kita bisa melihat sekarang adalah dari salah satu artis yang bernama Taylor Swift, yang telah terbang sekitar sejauh 286.500 Km dan telah menghasilkan 1.200 tons CO2 menurut dailymail.co.uk dan ini dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun lebih dikit. 

Saat ini pembangkit energi listrik didominasi oleh pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak bumi dan inilah penyebab utama dari jejak karbon yang signifikan di seluruh dunia. Setiap kali kita menggunakan listrik untuk kebutuhan sehari-hari seperti mendinginkan rumah, menyalakan lampu, menggunakan alat elektronik kita, secara sadar atau tidak kita menyumbang pada emisi karbon, karena proses pembakaran bahan bakar fosil yang terjadi untuk menghasilkan listrik. Meskipun energi terbarukan semakin berkembang, kita masih lebih sering menggunakan metode konvensional.

Sebagai warga dunia, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk mengurangi jejak karbon kita dengan perilaku-perilaku baru. Salah satunya adalah dengan mengurangi ketergantungan kita terhadap bahan bakar fosil dengan menggunakan transportasi yang ramah lingkungan, seperti bersepeda, berjalan kaki, atau menggunakan transportasi umum. Selain itu, kita juga dapat mengurangi konsumsi barang-barang yang tidak perlu, mendaur ulang barang-barang yang tidak terpakai, dan memilih produk-produk yang lebih ramah lingkungan. Menggunakan energi listrik dari sumber-sumber terbarukan seperti tenaga surya dan tenaga angin juga dapat membantu mengurangi emisi karbon. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi dampak perubahan iklim, pemanasan global, dan menjaga planet kita untuk generasi mendatang.

Oleh karena itu, saya berharap dengan audience yang telah membaca artikel analisis ini dapat belajar cara untuk menanggapi masalah jejak karbon dan juga berupaya untuk mengurangi ataupun menghilangkan jejak karbon yang terus berkembang dengan cepat di dunia kita. Ini dapat dimulai dengan contoh-contoh yang saya telah berikan yang bisa dilakukan siapapun dan kapanpun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun