Mohon tunggu...
Dyfianka Muthiazzahra
Dyfianka Muthiazzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Kimia semester 6

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengaruh Mikroplastik terhadap Kesehatan Lingkungan dan Manusia

23 Mei 2024   11:36 Diperbarui: 23 Mei 2024   11:52 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://naturalnieozdrowiu.pl/mikroplastik-jak-bardzo-jest-szkodliwy/

Mikroplastik berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, dan berbagai jenis mikroplastik memiliki sumber dan cara tersebarnya yang berbeda. Mikroplastik Sekunder berasal dari sampah plastik yang lebih besar di lautan. Mikroplastik Primer berasal dari bahan tambahan plastik dalam produk manusia, seperti mikrobead polietilen dalam kosmetik, sabun, deterjen, dan pakaian. Kedua jenis mikroplastik ini tersebar luas di berbagai lingkungan, termasuk perairan, dan dapat berdampak serius pada berbagai aspek kehidupan, termasuk lingkungan dan kesehatan manusia. Mikroplastik, yang merupakan potongan plastik kecil berukuran kurang dari 5 mm, telah menjadi masalah lingkungan yang serius dengan dampak yang luas dan kompleks terhadap kesehatan ekosistem dan manusia.

Mikroplastik adalah masalah besar yang perlu ditangani segera. Kita dapat melindungi lingkungan dan kesehatan manusia dari bahaya mikroplastik dengan mengurangi penggunaan plastik dan mengelola sampah dengan benar. Mikroplastik adalah bagian plastik kecil dengan diameter kurang dari lima milimeter. Mikroplastik berasal dari limbah industri, produk perawatan pribadi, dan plastik yang lebih rusak. Mikroplastik telah menimbulkan ancaman bagi keberlanjutan lingkungan hidup. Dalam beberapa dekade terakhir, mikroplastik---partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter---telah menjadi masalah besar bagi lingkungan. Partikel ini berasal dari berbagai sumber, seperti penggunaan kosmetik, penghancuran produk plastik besar, dan pelepasan serat sintetis dari pakaian saat dicuci. Mikroplastik tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga memengaruhi kesehatan manusia dan ekosistem.

Mikroplastik pada Lingkungan

Mikroplastik dapat ditemukan di sedimen di sekitar terumbu karang, di estuari, di perairan laut, dan bahkan dalam perut ikan. Serat dan fragmen yang berasal dari pakaian serat sintetis, alat pancing, dan jaring ikan adalah jenis yang paling umum. Mikroplastik dapat masuk ke rantai makanan laut dan berfungsi sebagai pengganti plankton, berpotensi mengurangi populasi pemangsa dan ikan kecil. Dalam beberapa kasus, mikroplastik dapat menjadi beracun bagi biota laut; ini dapat menyebabkan kerusakan organ pencernaan, penurunan energi, masalah dengan sistem reproduksi, dan bahkan kematian. Dampak terhadap Lingkungan:

  • Pencemaran: Mikroplastik mencemari lingkungan yang berbeda, termasuk udara, lautan, dan tanah. Mikroplastik juga dapat terakumulasi dalam rantai makanan, membahayakan biota laut dan darat.
  • Kerusakan Ekosistem: Mikroplastik dapat mengganggu saluran pencernaan hewan, menyebabkan mereka kelaparan dan bahkan meninggal. Selain itu, mikroplastik dapat menyerap polutan berbahaya, yang kemudian dilepaskan ke lingkungan.
  • Gangguan Keseimbangan Ekosistem: Mikroplastik dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dengan mengganggu rantai makanan dan reproduksi hewan. Ini berdampak besar pada lingkungan dan kesehatan manusia, dan dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan, pencernaan, dan paparan terhadap barang plastik yang sudah lapuk.
  • Pencemaran Air dan Tanah: Mikroplastik mengancam ekosistem berbasis air dan tanah.
  • Bahaya bagi Fauna: Mikroplastik dapat diserap oleh hewan laut, menyebabkan masalah pencernaan dan mengganggu rantai makanan. Di lautan, mikroplastik dikonsumsi oleh banyak makhluk hidup, termasuk plankton, ikan, dan burung laut. Konsumsi ini dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan mereka, mengurangi kemampuan mereka untuk mencari makan, dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Mikroplastik juga mencemari tanah dan pertanian, yang dapat mengganggu struktur tanah dan mengurangi kapasitas tanah untuk menyimpan nutrisi dan air, sehingga mengurangi produktivitas pertanian.

Mikroplastik pada Manusia


Orang juga dapat terkena dampak mikroplastik yang tercemar di perairan. Orang dapat terpapar mikroplastik melalui konsumsi ikan dan hewan laut yang terkontaminasi oleh limbah plastik, penggunaan garam untuk mengawetkan ikan, dan paparan barang plastik yang telah lapuk. Orang bisa memakan mikroplastik melalui makanan, air minum, dan udara. Dalam tubuh manusia, mikroplastik dapat terakumulasi dan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Dampak mikroplastik pada kesehatan manusia belum sepenuhnya diketahui. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa mikroplastik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • Penyakit organ, peradangan, kanker, masalah reproduksi, dan masalah perkembangan pada anak-anak
  • Risiko Kesehatan Manusia: Mikroplastik berukuran kecil tersebar di lingkungan sekitar, terutama di perairan. Ketika mikroplastik tidak dapat terurai, hal itu dapat berdampak pada berbagai aspek kehidupan, termasuk lingkungan dan kesehatan manusia.
  • Pengaruh pada Tubuh Manusia: Mikroplastik telah ditemukan dalam feses, usus, plasenta, darah, dan minuman, makanan laut, buah-buahan, sayuran, ayam, sapi, babi, garam, minuman, madu, gula, dan air minum. Mikroplastik juga telah dihitung secara kuantitatif, yang menunjukkan bahwa telah masuk ke dalam tubuh manusia.
  • Gangguan pada Sistem Endokrin: Mikroplastik dianggap dapat mengganggu sistem endokrin atau hormon manusia. Bahan-bahan atau senyawa kimia beracun yang telah diserap sebelumnya oleh plastik dapat dilepaskan dan terakumulasi secara biologis di lingkungan, yang dapat menyebabkan masalah pada sistem endokrin.

 

Solusi

Mikroplastik juga dapat menyerap polutan seperti logam berat dan bahan kimia organik, yang dapat menyebabkan keracunan biologis dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Hewan laut yang memakan mikroplastik terpapar lebih banyak polutan, yang menyebabkan keracunan biologis dan banyak masalah kesehatan. Selain itu, mikroplastik dapat mengganggu pertumbuhan, reproduksi, dan sistem pencernaan hewan laut. Ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem laut dan mempengaruhi rantai makanan. Mengurangi bahaya mikroplastik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia dapat dicapai melalui pengelolaan sampah plastik, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, dan pengembangan teknologi untuk menangani mikroplastik. Untuk mengurangi efek negatif mikroplastik, kesadaran masyarakat dan tindakan kolektif harus menjadi fokus utama. Untuk Menurunkan Jumlah Mikroplastik:

  • Mengurangi Penggunaan Plastik: Memilih kemasan produk yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi plastik sekali pakai.
  • Pengelolaan Sampah Plastik yang Tepat: Untuk mencegah pencemaran lingkungan, pilih dan daur ulang sampah plastik dengan benar.
  • Meningkatkan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya mikroplastik dan mendorong gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
  • Tindakan Edukasi Publik: Membangun kesadaran publik tentang bahaya mikroplastik dan upaya untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
  • Kebijakan Lingkungan: Peraturan yang ketat diterapkan pada industri pengguna plastik untuk mengurangi jumlah mikroplastik yang diproduksi.

Langkah-langkah ini menunjukkan betapa pentingnya bekerja sama dan menyadari satu sama lain dalam mengatasi masalah mikroplastik untuk menjaga lingkungan dan kesehatan manusia untuk generasi mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun