Mohon tunggu...
Dyhruu Kun
Dyhruu Kun Mohon Tunggu... Freelance

Penulis pemula yang senang berbagi pandangan tentang politik, sosial, dan kehidupan sehari-hari. Menulis adalah cara saya menyuarakan keresahan dan harapan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Kaya, Tapi Rakyat Tetap Miskin: Demokrasi atau Ilusi?

4 Oktober 2025   23:21 Diperbarui: 4 Oktober 2025   23:21 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan: Alat berat sedang mengeruk tanah di area tambang (ilustrasi). Sumber: Dok. Pribadi / AI-generated (bebas hak cipta)

Indonesia Kaya, Tapi Rakyat Tetap Miskin: Demokrasi atau Ilusi?

Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya raya. Dari tambang emas, nikel, batu bara, minyak, gas, hingga kekayaan laut dan hutan --- semua ada di sini. Secara teori, kekayaan itu seharusnya bisa membuat rakyat hidup sejahtera dan negara melesat menjadi negara maju.

Namun kenyataannya? Jutaan rakyat masih hidup pas-pasan. Harga kebutuhan pokok melonjak, lapangan kerja sulit, dan gaji sering kali tidak sesuai UMR. Pertanyaannya: mengapa negara kaya, tapi rakyat tetap miskin?

---

Demokrasi yang Hanya Setengah Hati

Indonesia disebut sebagai negara demokrasi. Rakyat bebas berpendapat, bebas memilih pemimpin, dan bebas mengekspresikan diri. Tetapi, ketika rakyat menyuarakan kritik, sering kali justru dibungkam.

Kebebasan berpendapat yang mestinya menjadi ruh demokrasi, perlahan terasa seperti ilusi. Seolah rakyat boleh bicara, tapi hanya sebatas yang "aman" bagi penguasa.

---

Kekayaan Alam yang Tak Pernah Dirasakan Rakyat

Sejak dulu, kekayaan alam Indonesia dieksploitasi besar-besaran. Mulai dari zaman kolonial Belanda, hingga masa kini dengan proyek hilirisasi dan investasi asing. Pemasukan negara memang bertambah, bahkan mencapai triliunan rupiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun