Mohon tunggu...
Dwi W Setiorini
Dwi W Setiorini Mohon Tunggu... -

HR Consultant dengan fokus tulisan kepada bagaimana berkarir di dunia industri. https://www.linkedin.com/in/dwisetyorini/

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Hidup Diatur Angka

3 September 2018   21:27 Diperbarui: 3 September 2018   21:39 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan lain-lain

Bahkan dengan KPI ini, maa depan kita dan perusahaan dipertaruhkan.

Stress dengan KPI?

Yang merasa stress dengan KPI biasanya adalah yang kurang bisa mengatur strategi untuk ataupun kurang memahami apa yang sebenarnya pekerjaan dia. Alasan macam-macam sih ya. harus dianalisis satu persatu. 

Bagaimananya caranya menyikapi KPI dan membuat kita lebih enjoy bekerja?

Pertama harus dilakukan adalah mengukur kekuatan. Tidak hanya kekuatan kita tapi juga kekuatan tim, kekuatan perusahaan.

Setelah pengukuran kekuatan, berikutnya tentukan angka yang realistis. Realistis untuk dipenuhi. Hal ini penting karena akan menentukan kita bisa menikmati role kita atau tidak. Namun  harus diingat jangan memanjakan diri dengan memasang KPI yang dibawah kekuatan kita, itu pelecehan terhadap skill kita. 

Ada beberapa kondisi di lingkungan kerja dimana KPI sudah diseting dan distandarkan (dengan semena-mena) oleh management perusahaan. Bila hal ini terjadi pada anda, hal pertama yang harus dilakukan adalah komunikasikan hal ini kepada atasan anda. Bukan hanya sekedar menyampaikan tapi juga presentasikan hitungan-hitungan anda pada secara cerdas. 

Jadi mulai sekarang, jangan alergi sama angka ya (baca KPI) 

=========================

Profesi saya adalah HR Consultant, jadi fokus tulisan saya lebih kepada bagaimana berkarir di dunia industri. Untuk itu kita tidak perlu mendebatkan baik-buruk jenis cita-cita lain seperti menjadi pengusaha, PNS, dll. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun