Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jejak Digital Sekolah

17 Oktober 2018   11:36 Diperbarui: 17 Oktober 2018   12:13 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://instagram.com/kairani.diana

Ada yang bilang bahwa jejak digital itu menyakitkan, hal itu jika anda tidak aktif mengabarkan kebaikan atau halhal yang bagus di sekitar anda dan membiarkan fihak lain memberitakan diri anda atau lembaga anda sesuai dengan selera mereka.

Bagaimana sekolah bisa memviralkan kebaikan atau hal-hal bagus di sekolahnya dan menjadi arsip di google. Berikut ini beberapa alternatif yang bisa dilakukan anda atau sekolah anda agar branding diri anda atau sekolah anda menjadi baik terekam di google.

1. Buatlah akun anda atau lembaga anda di berbagai platform sosial media seperti facebook, twitter, instagram, website, blog, youtube, liked in, dsb, dengan menggunakan data dan identitas yang asli sesuai data sekolah anda.

2. Instagram, website dan blog bisa dihubungkan dengan facebook, twitter dan liked in sehingga saat anda posting foto dan video di instagram atau artikel di website dan blog akan muncul link nya di facebook, twitter dan liked in.

3. Kabarkan berbagai hal-hal baik yang ada disekitar anda dan sekolah anda, misalnya; murid baru, murid berprestasi, guru baru, guru pension, prestasi guru tumbuhan dan hewan peliharaan anda, proses memasak, masakan yang akan disantap, corak batik yang anda kenakan, sepatu yang baru saja anda semir, atau apa saja yang sedang anda nikmati agar bisa jadi histori buat hidup anda dan kenangan sekolah di masa depan.

4. Sekolah sebaiknya menugaskan guru dan karyawan tata usaha yang bertanggung jawab mengelola website, blog, instagram, twitter dan facebook resmi sekolah dan harus mengunggah kabar-kabar baik dari sekolah setiap hari. Jika disekolah ada 700 murid dan 100 guru/karyawan, itu artinya sekolah punya 800 bahan posting yang bisa diunggah lebih dari dua tahun, cari lokasi yang bagus untuk foto dengan murid atau guru di sekolah, minta kepada murid atau guru yang difoto untuk menuliskan komentar atau catatan foto tersebut, bisa mereka yang langsung mengetik di telepon genggam sebelum di posting di website, blog, instagram, twitter dan facebook resmi sekolah. Cantumkan nama sekolah pada judul, berikan hastag atau tagar nama sekolah, lokasi sekolah atau kata-kata lain yang ingin anda citrakan buat sekolah anda. Apakah itu artinya harus posting setiap hari?, tidak. Karena website, blog, instagram, twitter dan facebook memiliki fasilitas untuk menjadwalkan kapan artikel harus ditayangkan, bisa saja dalam satu hari petugas memposting 30 artikel yang akan tayang setiap hari selama 30 hari ke depan, dan selama sebulan ke depan dia tak perlu lagi posting, internet akan menayangkan sesuai waktu yang dijadwalkan, anak murid bisa melakukan ini, karena bukan hal yang sulit.

5. Setiap guru yang mengajar harus memberi tugas kepada murid yang tidak dicetak atau dibuat makalah untuk dinilai guru, penilaian dilakukan lewat website, blog murid, facebook, twitter, instagram, dsb. Pada judul tugas cantumkan nama sekolah dan nama guru, disertai hastag dan lokasi sekolah. Andai 10 guru memberi tugas satu kali dalam satu semester kepada 700 murid di sekolah, maka akan ada 14.000 posting kebaikan dalam setahun yang terangkum di google yang bisa dilacak oleh semua orang dan menjadi jejak digital yang baik.

6. Saat ada kegiatan di sekolah seperti pensi, wisuda, LDKS, seminar, dsb, adakan kompetisi foto di instagram yang harus diikuti oleh semua murid dan guru, selama satu hari sepanjang acara berlangsung dengan peraturan harus disertakan hastag atau tanda pagar: #SMKN 123 JAKARTA, #SEKOLAH HIJAU, #SEKOLAH RAMAH ANAK, atau hastag apa saja yang bisa jadi cara mempromosikan sekolah dan meninggalkan jejak digital di google. Termasuk menandai lokasi foto di sekolah anda agar posisi sekolah anda mudah dilacak dan diketahui banyak pengguna internet.

7. Mengabarkan Prestasi. Ketika ada murid, guru, karyawan atau sekolah meraih prestasi harus dikabarkan melalui berbagai platform, seperti foto dan keterangannya posting di instagram yang terhubung ke facebook dan twitter, blog sekolah yang terhubung ke facebook dan twitter, website sekolah yang terhubung ke facebook dan twitter, dokumentasikan dalam bentuk video berisi wawancara dengan yang berprestasi dan saat penyerahan piala atau hadiah diposting di youtube yang terhubung ke facebook dan twitter, secara khusus posting juga foto, keterangan dan video ke facebook dan twitter resmi sekolah. Dengan cara yang sangat mudah, sekolah telah mengabarkan satu prestasi dan menyebarkan 14 jejak digital sekolah yang bisa dilacak di google. Jika sekolah anda biasa berprestasi, bisa jadi ratusan atau ribuan jejak digital bagus sekolah anda.

8. Sekolah memberi apresiasi atau penghargaan untuk murid, guru atau karyawan yang rajin mengabarkan aktifitas sekolah di berbagai platform digital, hal ini bisa mempengaruhi semua warga sekolah untuk memproduksi kontent positif yang mempromosikan sekolah di jagat maya, apresiasi atau hadiah bisa berupa paket data, flash disk, telepon genggam, notebook, dsb.

9. Berjejaring dengan media massa cetak dan elektronik. Ketika sekolah mengadakan kegiatan-kegiatan apa saja yang layak dipublikasikan, buatlah undangan dalam bentuk cetak maupun email kepada media massa seperti Kompas, Republika, Wartakota, Poskota, Tempo, RCTI, Metro TV, SCTV, Jak TV, NET TV, Trans TV, Trans 7, Elshita, Radio, dsb. Undangan liputan membuat mereka mendapat sumber berita yang bisa dikemas untuk materi media mereka, dan tak perlu khawatir harus menyediakan budget biaya, karena  media mainstream yang bermutu seperti yang tercantum di atas melarang reporternya menerima uang dari sumber berita yang diliput, jika terbukti reporter meminta uang maka perusahaan akan memberikan sangsi yang berat. Acara yang menurut sekolah biasa-biasa saja karena sudah terlalu sering dilakukan jika dikemas secara kreatif dengan melibatkan OSIS dan murid, bisa jadi objek berita yang menarik layak dikabarkan di media cetak dan elektronik, secara otomatis media di atas juga mengabarkan di website resmi media mereka yang akan meninggalkan jejak digital di google.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun