Grebek Jentik untuk Cegah DBD
Sebagai puncak kegiatan, tim GERMAS bersama warga melakukan pemantauan jentik nyamuk (grebek jentik) secara menyeluruh di setiap rumah. Kegiatan ini melibatkan pemeriksaan tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, vas bunga, dan genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti.
Selain memberikan edukasi tentang pentingnya 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang), mahasiswa UNNES Giat 12 juga membagikan obat anti jentik (larvasida) berupa bubuk abate kepada warga. Obat ini ditaburkan ke dalam penampungan air untuk membunuh larva nyamuk sebelum berkembang menjadi nyamuk dewasa.
"Kami ingin memastikan tidak ada jentik yang tersisa di lingkungan warga. Dengan pembagian larvasida ini, diharapkan dapat memutus siklus hidup nyamuk penyebab DBD," jelas salah satu mahasiswa.
Warga pun antusias mengikuti arahan tim GERMAS dan berkomitmen untuk rutin memeriksa lingkungan rumah guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah.
Komitmen Rutin Tiga Bulan Sekali
GERMAS Dusun Sidoharjo telah menjadi agenda tetap setiap tiga bulan sekali, dengan dukungan penuh dari kelurahan, puskesmas setempat, dan karang taruna. "Kami berterima kasih kepada mahasiswa UNNES yang konsisten mendampingi warga dalam upaya hidup sehat," ujar Ketua RT setempat.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus berlanjut dan memperluas jangkauannya, sehingga semakin banyak warga yang terbebas dari risiko penyakit tidak menular maupun penyakit berbasis lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI