ANALISA KESALAHAN SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG ALJABAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Dwi Puji Rahayu
Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta PGRI
ABSTRAK:Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan siswa pada materi Operasi Hitung Aljabar dalam pembelajaran Matematika. Penulisan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan cara kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan untuk mengetahui kesalahan siswa diantaranya : 1) Kesalahan konsep, 2) Kesalahan prinsip, 3) Kesalahan operasi, 4) Kesalahan  karena kecerobohan 5) Kesalahan tanda atau notasi.
KATA KUNCI : Kesalahan Siswa, Operasi Hitung Aljabar, Pembelajaran Matematika
Pendahuluan
Matematika ialah ilmu pasti yang berkenaan dengan suatu penalaran. Perkembangan ilmu matematika tidak pernah berhenti, hal ini karena matematika masih dibutuhkan dalam kehidupan manusia. matematika memiliki keterkaitan dengan dengan konsep abstrak. Segala hal yang bersangkutan dan berhubungan dengan matematika disebut sebagai matematis. Matematis juga di gunakan untuk menyebut sesuatu secara sangat pasti dan sangat tepat.
Matematika terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang yang merupakan suatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri dan tidak merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam. Pembelajaran matematika bagi para siswa merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan diantara pengertian-pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek (abstraksi).
Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan informasi misalnya melalui persamaan-persamaan, atau tabel-tabel dalam model-model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal cerita atau soalsoal uraian matematika lainnya. Matematika perlu diberikan kepada siswa untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan bekerjasama.
Prestasi belajar matematika cenderung lebih rendah bila dibandingkan dengan materi pelajaran yang lain. Hal ini disebabkan karena sebagian siswa memiliki presepsi bahwa pelajaran matematika sulit dipelajari, kurang menyenangkan dan sulit menghafal rumus-rumus matematika. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep matematika. Keterpaduan antara konsep belajar dan konsep mengajar melahirkan konsep baru yakni proses belajar mengajar atau dikenal dengan istilah proses pembelajaran. Kata "pembelajaran adalah terjemahan dari kata "instruction".Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan siswa, sedangkan mengajar mengacu kepada apa yang dilakukan guru.
Kemampuan berpikir seseorang dipengaruhi oleh intelegensi, dan intelegensi berkaitan dengan proses belajar. Ada perbedaan mendasar antara mengerjakan soal latihan dengan menyelesaikan masalah dalam belajar matematika. Sedangkan yang dikatakan masalah dalam matematika adalah ketika seseorang siswa tidak dapat langsung mencari solusinya, tetapi siswa perlu bernalar, menduga atau memprediksikan, mencari rumusan yang sederhana lalu membuktikannya.