Mohon tunggu...
Dwi Oktaviana
Dwi Oktaviana Mohon Tunggu... Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Semarang

bukan sempurna, hanya berusaha.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Jadi Banjarnegara 454: Harmoni Sejarah, Budaya dan Kemajuan

26 Maret 2025   16:45 Diperbarui: 26 Maret 2025   16:45 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Hari Jadi Banjarnegara ke-454 tahun 2025 (sumber. dokumentasi pribadi) 

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara yang ke-454 tahun 2025 menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan panjang daerah ini. Dari sejarahnya yang kaya, warisan budaya yang luhur, hingga potensi alam yang melimpah, Banjarnegara menyimpan sejuta pesona. Perayaan ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga dan melestarikan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu, sekaligus menjadi pemicu semangat untuk terus berinovasi dan berkarya demi kemajuan daerah.

Semangat kebersamaan dan gotong royong yang selalu dijunjung tinggi oleh masyarakat Banjarnegara menjadi modal utama dalam menghadapi berbagai tantangan dan meraih masa depan yang gemilang. Untuk mencapai Banjarnegara yang maju dan sejahtera, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Pembangunan infrastruktur yang merata, peningkatan kualitas pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Selain itu, pelestarian lingkungan dan promosi kearifan lokal harus menjadi prioritas.

Kemajuan yang diidamkan tentu tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga kemajuan sumber daya manusia. Pendidikan, kesehatan, dan akses terhadap teknologi menjadi pilar-pilar penting dalam mewujudkan kemajuan ini. Kesejahteraan, di sisi lain, menuntut pemerataan ekonomi, peningkatan lapangan kerja, dan pengentasan kemiskinan. Potensi alam Banjarnegara yang subur dan kaya dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di sektor pertanian dan pariwisata. Namun, kemajuan dan kesejahteraan yang sejati tidak akan lengkap tanpa akar budaya yang kuat. Budaya adalah identitas, jiwa, dan perekat masyarakat. Pelestarian seni tradisional, bahasa daerah, dan kearifan lokal menjadi tanggung jawab bersama. Di tengah arus modernisasi, budaya menjadi benteng yang menjaga nilai-nilai luhur dan memperkaya kehidupan masyarakat Banjarnegara.

Kabupaten Banjarnegara memiliki sejarah yang panjang, dimulai dari pembagian wilayah Wirasaba pada 26 Februari 1571 oleh Joko Kaiman. Pembagian ini terjadi setelah konflik antara Adipati Wirasaba VI dan Sultan Hadiwijaya dari Pajang, yang berujung pada kematian sang Adipati Wirasaba. Sesampainya di Pajang, Joko Kaiman menantu Adipati Wirasaba justru diangkat menjadi penguasa baru di wilayah Wirasaba, dengan gelar Adipati Warga Utama II atau Adipati Wirasaba ke-7. Pembagian ini menghasilkan empat wilayah, salah satunya adalah Banjar Pertambakan, yang kemudian berkembang menjadi Kabupaten Banjarnegara. Tanggal pembagian ini ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara.

Selain sejarahnya, Banjarnegara juga terkenal dengan julukannya sebagai Kota Dawet Ayu. Julukan ini berasal dari minuman khas daerah tersebut, es dawet ayu, yang telah populer sejak awal abad ke-20. Minuman ini mendapatkan sentuhan "ayu" karena generasi ketiga penjualnya memiliki paras yang cantik. Popularitas dawet ayu semakin meningkat setelah lagu "Dawet Ayu Banjarnegara" dipopulerkan oleh grup seni calung dan lawak Banyumas, Peang Penjol, pada tahun 1980-an.

Tahun 2025, Kabupaten Banjarnegara merayakan hari jadinya yang ke-454 dengan mengusung tema “Banjarnegara Maju, Sejahtera, dan Berbudaya”. Tema ini mencerminkan aspirasi besar daerah dalam mencapai Pembangunan berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat, serta pelestarian budaya lokal. Menjelang peringatan hari jadi Kabupaten Banjarnegara, para pejabat daerah secara rutin melaksanakan tradisi ziarah kubur dan anjangsana. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa para pemimpin (Bupati) Banjarnegara terdahulu. Ziarah kubur dilakukan dengan mengunjungi makam para mantan bupati, sementara anjangsana merupakan kunjungan ke kediaman mereka. Tradisi ini menjadi bagian penting dari perayaan hari jadi kabupaten, sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas kontribusi para pemimpin dalam membangun Banjarnegara.

Untuk merayakan momen istimewa hari jadi Kabupaten Banjarnegara, serangkaian acara menarik telah diselenggarakan. Perayaan ini dimulai dengan Kirab Budaya, sebuah pertunjukan seni dan tradisi unik yang menampilkan kekayaan budaya Banjarnegara. Selain itu, Festival UMKM diadakan untuk memamerkan produk-produk unggulan lokal, yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Pentas Seni dan Budaya juga menjadi bagian penting dari perayaan ini, menampilkan tarian, musik, dan kesenian khas Banjarnegara. Tidak hanya itu, kegiatan sosial dan keagamaan juga diadakan, termasuk acara doa bersama, kegiatan bakti sosial, dan pemberian bantuan kepada warga yang membutuhkan. Rangkaian acara ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kekayaan budaya yang menjadi ciri khas Kabupaten Banjarnegara.

Perayaan Hari Jadi ke-454 ini menjadi momentum untuk merefleksikan pencapaian, mengevaluasi tantangan, dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan visi Banjarnegara yang maju, sejahtera, dan berbudaya. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci sukses dalam mencapai cita-cita ini. Semoga Banjarnegara terus berkembang menjadi daerah yang gemilang, di mana kemajuan dan budaya berjalan beriringan, membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh warganya.

Referensi:

Gapura Jateng. (2025, Februari 26). Hari Jadi Banjarnegara ke-454: Refleksi Sejarah dan Harapan untuk Masa Depan. https://gapurajateng.com/2025/02/26/hari-jadi-banjarnegara-ke-454-refleksi-sejarah-dan-harapan-untuk-masa-depan/

Kompas. (2022, February 21). Sejarah dan asal usul Banjarnegara, kabupaten yang terkenal dengan julukan. https://regional.kompas.com/read/2022/02/21/160751278/sejarah-dan-asal-usul-banjarnegara-kabupaten-yang-terkenal-dengan-julukan?page=all

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun