Kini aku benar-benar ikhlas menerima kepergiannya. Dia benar-benar telah mati dengan kebisuannya. Aku tak bisa seperti dulu yang tertawa menangis bersamany. Dia kini telah tiada. Tuhan jika engkau benar-benar mencabut nyawanya akupun ikhlas. Aku tetap menjadi sahabat terbaiknya. Tidak taukah dia Tuhan...., dia tega menitipkan sebuah impian yang berat untukku. DenganMu aku yakin aku bisa melalui hidupku, dan akan kugapai daftar impian-impian yang telah kami tuliskan. Tuhan, dia memang telah pergi dariku, tapi janganlah engkau juga beranjak pergi dariku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!