Luas Wilayah Kabupaten Situbondo adalah 1.638,50 Km2 bentuknya memanjang dari arah barat ke timur 150 Km. Pantai utara umumnya berdataran rendah dan disebelah selatan berdataran tinggi dengan rata-rata lebar wilayah 11 Km2 terbagi dalam 17 Kecamatan 4 Keluharan dan 132. Batas wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Situbondo di sebelah Utara Selat Madura, sebelah Timur Selat Bali, sebelah Selatan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Banyuwangi dan sebelah Barat Kabupaten Probolinggo. Kabupaten Situbondo merupakan salah satu wilayah kabupaten yang terletak di sebelah timur wilayah Propinsi Jawa Timur dan terkenal dengan sebutan Daerah Wisata Pantai Pasir Putih.
Situbondo di bagian urata hampir seluruhnya di batasi dengan laut. Hal itu yang membuta situbondo terekenal akan wisata laut dan olahan hasil lautnya. Salah satunya wisata pantai yang berada pada kabupaten situbondo yaitu terdapat di kecamatan panarukan. Disana tedapat wisata pantai patek. Pantai patek sendiri terdapat di desa gelung yang merupakn saluh satu desa berpotensi di kabupaten situbondo.
Desa Gelung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamtan Panarukan. Berdasarkan data monografi tahun 2018 Â Desa Gelung mempunyai luas sebesar 686,005 ha/m2. Desa Gelung berbatasan langsung dengan Selat Madura pada bagian utara dan barat, bagian selatan berbatasan dengan Desa Duwet dan Desa Olean, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Trebungan dan Desa Semiring. Dilihat dari topografinya yang berbatasan langsung dengan Selat Madura, Desa Gelung merupakan dataran rendah. Garis pantai yang dimiliki Desa Gelung adalah sepanjang 19,60 Km, hal ini mengakibatkan Desa Gelung hanya terletak 4 mdpl.
Dari keadaaan geogravi dan topografinya desa gelung tidak heran bahwa desa  tersebut penhasilan utama dari masyarakatnya banyak yang berasal dari olahan hasil laut, contohnya rengginang ikan. Rengginag ikan merupak salah satu produk yang sudah yeng menjadi identitas desa tersebut. Rengginag ikan disana memang sudah terbukti bahwa rengginag disana paling enak di kabupaten situbondo. Tetapi pada masa saat ini di masa pandemic covid-19 sebagian besar produsen rengginag disana mengalami kesulitan untu melakukan penjualan. Hal itu yang akan berdampak pada penurunan perekonomian masyarakat disana.
Seabagian besar UMKM mengalami penurunan produksi semenjak masa pandemi.dikarenakan pada umumnya UMKM hanya menitipkan pada pusat oleh-oleh dan rumah makan. Sedangkan pada masa PPKM saat ini rumah makan dibatasi oleh jam kerja sehingga hal itu juga yang berdampak pada pemasaran rengginag. Oleh karna itu perlunya pengenalan pemasaran dengan media online ataupun marketplace. Dengan harapan untuk menekan angka penurunan pendapatan akibat keterbasan ini.
Penulis sebagai mahasiswa KKN ingin memberikan kontribusi dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, salah satunya adalah memberikan edukasi dan pelatihan yang bermanfaat bagi keberlangsungan dan keberlanjutan usaha di masa pandemi. Penulis memilih Ibu Hj. Satria dalam meningkatkan pemasaran pada masa pandemi saat ini. Program kerja pada UMKM rengginang Ibu Hj. Satria berfokus pada pembaruan kemasan dan pemasaran melalui media online. Seluruh program yang direncanakan penulis semoga membantu mengembangkan dan menambah kesejahteraan pemilik usaha rengginang supaya tetap terjaga keseimbangan perekonomian selama masa pandemi COVID-19.(Dwi Merdi Yudiastira/KKN BTV 3 UNEJ/Kelompok 68/ Nanin Meyfa Utani, S.T., M.T.)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI