PATI – Dunia pendidikan tidak lepas dari inovasi, terutama dalam menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Hal inilah yang tampak dalam kegiatan Bakti Akademisi yang diselenggarakan di SD Negeri Sambirejo 01, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, pada Senin (29/9/2025).
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) mempersembahkan karya berupa media ajar diorama Norma Pancasila. Media ini dirancang khusus untuk membantu siswa kelas VI memahami materi tentang macam-macam norma, contoh penerapan dalam kehidupan sehari-hari, serta sanksi apabila norma dilanggar.
Diorama dipilih sebagai media karena mampu menyajikan pembelajaran yang lebih konkret. Siswa tidak hanya membaca atau mendengarkan penjelasan guru, tetapi juga dapat melihat visualisasi nyata dalam bentuk miniatur yang menarik. Dengan begitu, mereka dapat memahami perbedaan antara norma agama, norma kesopanan, norma hukum, dan norma adat melalui contoh sehari-hari yang divisualisasikan di dalam diorama.
“Dengan media ini, anak-anak bisa lebih cepat menangkap makna dari setiap norma, karena mereka melihat langsung ilustrasinya. Tidak hanya mendengar penjelasan abstrak dari guru,” ujar salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini.
Kepala Sekolah SD Negeri Sambirejo 01 menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap karya inovatif ini. Menurut beliau, media ajar yang kreatif seperti diorama sangat membantu guru dalam proses pembelajaran, khususnya untuk materi Pendidikan Pancasila yang sering dianggap abstrak bagi siswa sekolah dasar.
Para siswa terlihat sangat antusias saat pembelajaran berlangsung. Mereka aktif bertanya, menunjuk miniatur dalam diorama, bahkan mencoba menceritakan kembali contoh perilaku sesuai dengan norma yang ditampilkan. Hal ini menunjukkan bahwa media diorama berhasil meningkatkan keterlibatan (engagement) siswa dalam pembelajaran.
Program Bakti Akademisi merupakan salah satu wujud nyata keterlibatan mahasiswa dalam mengabdikan ilmunya di masyarakat, terutama di bidang pendidikan dasar. Kehadiran mahasiswa tidak hanya membawa ide baru, tetapi juga menghadirkan solusi praktis dalam mengatasi tantangan pembelajaran di sekolah dasar.
“Semoga media ini bisa terus dimanfaatkan guru dalam mengajar, dan menjadi inspirasi bagi pendidik lain untuk lebih kreatif dalam menciptakan media pembelajaran,” ungkap dosen pembimbing kegiatan ini.
Dengan adanya program ini, diharapkan sekolah-sekolah dasar di Kabupaten Pati, khususnya di Kecamatan Tlogowungu, dapat semakin termotivasi untuk menghadirkan pembelajaran inovatif yang sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa.
Karya diorama Norma Pancasila ini diharapkan tidak berhenti hanya sebagai media ajar di satu sekolah, tetapi juga bisa direplikasi di sekolah lain. Inovasi sederhana seperti ini bisa menjadi langkah penting dalam mewujudkan pembelajaran Pancasila yang tidak hanya teoritis, tetapi juga kontekstual dan aplikatif bagi siswa.