Pendidikan merupakan proses mentransfer pengetahuan, nilai, dan keterampilan dengan tujuan mengembangkan kemampuan siswa agar dapat belajar dengan baik. Pada Abad ke-21, pembelajaran tidak lagi hanya menggunakan buku teks, namun mengharuskan siswa untuk aktif mencari pengetahuan dan mengembangkan keterampilan 4C, yaitu collaborative (kolaborasi), critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreativitas), dan communication (komunikasi). Dan salah satu model yang sesuai adalah Project Based Learning (PjBL).
Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) sebagai Landasan Pembelajaran Mendalam
Model pembelajaran ini menempatkan siswa pada posisi sentral dalam proses belajar. Dan guru berperan sebagai fasilitator, mendorong siswa untuk belajar mandiri. Menurut Mergendoller & Thomas (2005) dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Journal UIR, PjBL mengharuskan siswa untuk terlibat dalam investigasi yang mendalam terhadap suatu pertanyaan atau masalah yang kompleks.
Ciri-ciri utama PjBL meliputi:
- Isi: Berfokus pada ide-ide siswa, di mana mereka membuat gambaran sendiri tentang topik dan pengalaman yang relevan.
- Kondisi: Mendorong kemandirian siswa dalam pengelolaan tugas dan waktu belajar.
- Aktivitas: Menggunakan strategi efektif untuk memecahkan masalah dengan mengaplikasikan kemampuan yang dimiliki.
- Penerapan Hasil: Mengembangkan kemampuan belajar siswa.
PjBL memiliki berbagai kelebihan, seperti meningkatkan motivasi belajar siswa, kemampuan pemecahan masalah yang sesuai dengan dunia nyata, dan kolaborasi antar siswa.
Integrasi Proyek Membuat Es Buah untuk Pembelajaran Berkesadaran
Untuk mencapai pembelajaran mendalam, PjBL dapat diterapkan melalui proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Seperti proyek "Membagi Potongan Buah untuk Es Buah" adalah contoh nyata di SD N Laban yang menggunakan PjBL untuk materi pecahan. Proyek ini dirancang untuk membantu siswa memahami konsep pecahan biasa melalui kegiatan praktikum menggunakan potongan buah.
Dalam proyek ini, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Mereka mendapatkan pertanyaan mendasar tentang bagaimana cara membagi buah secara adil menggunakan pecahan. Setiap kelompok kemudian merancang proyek dengan instruksi membagi buah, mencatat hasilnya dalam bentuk pecahan, menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan, dan membuat es buah. Proses ini melibatkan keterampilan kolaborasi, penalaran kritis kritis, kreativitas dan kemandirian, yang merupakan bagian dari 8 Profil Lulusan.
Selama pelaksanaan proyek, siswa memotong buah, membaginya, dan mendeskripsikan proses tersebut dalam bentuk pecahan. Misalnya, mereka memotong sebuah pir menjadi lima bagian, sehingga setiap anggota kelompok mendapatkan 1/5 bagian. Mereka juga menjumlahkan pecahan dari hasil potongan buah antar anggota kelompok. Dan guru berkeliling untuk memantau dan memberikan bimbingan.
Setelah proyek selesai, setiap kelompok mempresentasikan hasil pembagian dan deskripsi yang telah mereka tulis. Aktivitas ini tidak hanya menguji pemahaman konsep pecahan, tetapi juga kemampuan literasi siswa. Mereka belajar bahwa pecahan adalah cara untuk membagi sesuatu dengan adil, dan konsep tersebut berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman ini menciptakan pembelajaran berkesadaran, di mana siswa memahami bahwa konsep matematika bukan sekadar teori, melainkan alat praktis untuk memecahkan masalah nyata dilingkungan kehidupannya.
Â
PjBL, dengan proyek seperti pembuatan es buah, berhasil mengintegrasikan pembelajaran mendalam dengan menciptakan pengalaman belajar yang relevan, bermakna dan menyenangkan. Siswa tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga mengalami langsung bagaimana pecahan digunakan untuk berbagi secara adil. Proses ini menumbuhkan kesadaran bahwa matematika ada di sekitar kita. Dengan demikian, PjBL mampu melampaui pembelajaran teoritis dan mengarahkan siswa pada pemahaman yang lebih mendalam dan berkesadaran.
DWI INDRI SUCIATI, S.Pd.
GURU KELAS VI
SD N LABAN, KECAMATAN KANGKUNG, KABUPATEN KENDAL
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI