Mohon tunggu...
Dwi Indri Suciati
Dwi Indri Suciati Mohon Tunggu... Guru Kelas

SD N Laban

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Pembelajaran Mendalam melalui Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL)

25 September 2025   01:27 Diperbarui: 25 September 2025   01:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan merupakan proses mentransfer pengetahuan, nilai, dan keterampilan dengan tujuan mengembangkan kemampuan siswa agar dapat belajar dengan baik. Pada Abad ke-21, pembelajaran tidak lagi hanya menggunakan buku teks, namun mengharuskan siswa untuk aktif mencari pengetahuan dan mengembangkan keterampilan 4C, yaitu collaborative (kolaborasi), critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreativitas), dan communication (komunikasi). Dan salah satu model yang sesuai adalah Project Based Learning (PjBL).

Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) sebagai Landasan Pembelajaran Mendalam

Model pembelajaran ini menempatkan siswa pada posisi sentral dalam proses belajar. Dan guru berperan sebagai fasilitator, mendorong siswa untuk belajar mandiri. Menurut Mergendoller & Thomas (2005) dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Journal UIR, PjBL mengharuskan siswa untuk terlibat dalam investigasi yang mendalam terhadap suatu pertanyaan atau masalah yang kompleks.

Ciri-ciri utama PjBL meliputi:

  • Isi: Berfokus pada ide-ide siswa, di mana mereka membuat gambaran sendiri tentang topik dan pengalaman yang relevan.
  • Kondisi: Mendorong kemandirian siswa dalam pengelolaan tugas dan waktu belajar.
  • Aktivitas: Menggunakan strategi efektif untuk memecahkan masalah dengan mengaplikasikan kemampuan yang dimiliki.
  • Penerapan Hasil: Mengembangkan kemampuan belajar siswa.

PjBL memiliki berbagai kelebihan, seperti meningkatkan motivasi belajar siswa, kemampuan pemecahan masalah yang sesuai dengan dunia nyata, dan kolaborasi antar siswa.

Integrasi Proyek Membuat Es Buah untuk Pembelajaran Berkesadaran


Untuk mencapai pembelajaran mendalam, PjBL dapat diterapkan melalui proyek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Seperti proyek "Membagi Potongan Buah untuk Es Buah" adalah contoh nyata di SD N Laban yang menggunakan PjBL untuk materi pecahan. Proyek ini dirancang untuk membantu siswa memahami konsep pecahan biasa melalui kegiatan praktikum menggunakan potongan buah.

Dalam proyek ini, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Mereka mendapatkan pertanyaan mendasar tentang bagaimana cara membagi buah secara adil menggunakan pecahan. Setiap kelompok kemudian merancang proyek dengan instruksi membagi buah, mencatat hasilnya dalam bentuk pecahan, menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan, dan membuat es buah. Proses ini melibatkan keterampilan kolaborasi, penalaran kritis kritis, kreativitas dan kemandirian, yang merupakan bagian dari 8 Profil Lulusan.

Selama pelaksanaan proyek, siswa memotong buah, membaginya, dan mendeskripsikan proses tersebut dalam bentuk pecahan. Misalnya, mereka memotong sebuah pir menjadi lima bagian, sehingga setiap anggota kelompok mendapatkan 1/5 bagian. Mereka juga menjumlahkan pecahan dari hasil potongan buah antar anggota kelompok. Dan guru berkeliling untuk memantau dan memberikan bimbingan.

Setelah proyek selesai, setiap kelompok mempresentasikan hasil pembagian dan deskripsi yang telah mereka tulis. Aktivitas ini tidak hanya menguji pemahaman konsep pecahan, tetapi juga kemampuan literasi siswa. Mereka belajar bahwa pecahan adalah cara untuk membagi sesuatu dengan adil, dan konsep tersebut berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman ini menciptakan pembelajaran berkesadaran, di mana siswa memahami bahwa konsep matematika bukan sekadar teori, melainkan alat praktis untuk memecahkan masalah nyata dilingkungan kehidupannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun