Mohon tunggu...
Dwi fajarwati
Dwi fajarwati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswi Program Studi Hubungan Internasional Universitas Potensi Utama

Mahasiswa Hubungan Internasional Unversitas Potensi Utama Medan. Putri Kedua dari Pasangan Bpk. Adi Pranata dan Ibu. Tuti Irawati

Selanjutnya

Tutup

Money

Kebijakan OBOR oleh Cina dalam Mencari Negara Tujuan Ekspor Selain AS

22 Januari 2020   14:10 Diperbarui: 22 Januari 2020   14:13 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dwi Fajarwati

1731000006

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial Dan Kependidikan

Universitas Potensi Utama

Dwifajarwati12@gmail.com

ABSTRAK 

 

Perang dagang merupakan konflik ekonomi yang terjadi ketika suatu Negara saling memberlakukan atau saling meningkatkan tarif dagangnya atau hambatan perdagangan lainnya sebagai bentuk balasan terhadap hambatan perdagangan yang ditetapkan oleh pihak lain. Perang dagang yang saat ini, terjadi antara Negara Tiongkok dengan Amerika Serikat. Dengan adanya perang dagang Amerika Serikat -- Tiongkok membuat ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat mengalami penurunan. Ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat merosot 16 persen secara year on year.

Di sisi lain, impor Tiongkok dari Amerika Serikat juga anjlok hingga 22,4 persen. Dengan merosotnya jumlah ekspor semakin menambah kekhawatiran dampak dari perang dagang di antara kedua Negara perekonomian terbesar di dunia. Tiongkok tengah bersiap untuk melakukan kebijakan-kebijakan untuk menghindari resiko perlambatan pertumbuhan ekonomi yang kian tajam.

Jika perekonomian Tiongkok terus mengalami penurunan maka pemerintah Tiongkok memberlakukan kebijakan menghindari perlambatan pertumbuhan ekonomi. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah dengan menerapkan bea masuk, serta membiarkan nilai tukar yuan melemah untuk menghindari tekanan tarif. Dengan membiarkan nilai tukar yuan melemah, Tiongkok jadi terhindar dari peningkatan ongkos produksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun