Mohon tunggu...
dwi cahyono saputra
dwi cahyono saputra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Universitas Sriwijaya jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Risma "Baper" Karena Ahok

31 Agustus 2016   14:38 Diperbarui: 9 September 2016   20:01 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tokoh politik adalah orang orang yang lalu lalang, atau yang bekerja di dunia politik, dan eksis di kalangan masyarakat. Seorang tokoh politik tentulah dituntut memiliki kemampuan komunikasi politik yang baik agar pesan yang disampaikan tidak salah dan dapat dipahami masyarakat sebagai pesan yang positif, jika seorang tokoh politik melakukan kesalahan dalam berkomunikasi tentulah akan menjadi kontroversi di masyarakat. 

Karna di era sekarang media komunikasi berkembang sangat cepat dan pesat yang dapat dengan cepat menyebar ke khalayak jadi tokoh politik dituntut harus benar benar hati hati dalam berkomunikasi apalagi di era sekarang jika ada kesalahan sedikit yang dilakukan oleh tokoh politik tentulah hal itu akan menjadi santapan empuk bagi kalangan media untuk menjadi topik pemberitaan.

Hal inilah yang akan coba saya bahas dalam tulisan saya kali ini, tentu jika bicara tokoh politik yang sedang hangat saat ini menurut saya tentu tidak afdol rasanya kalau tidak menyebut sosok Basuki Tjahaja Purnama atau lebih populer dengan nama Ahok Gubernur DKI Jakarta yang selalu membuat Kontroversi yang kemudian menjadi perbincangan di media massa nasional. 

Tentu masih ingatkah kalian semua dengan pemberitaan Ahok yang membuat Walikota Surabaya Tri Rismaharini “Baper”, iya baper tapi ingat jangan disalah artikan dulu Baper kali ini bukan karna percintaan, melainkan Risma teringgung dengan kata-kata ahok yang menyebut keberhasilan Surabaya membangun pedestrian adalah keberhasilan kecil di wilayah seukuran Jakarta Selatan. (Sumber : ANTARA News.com tanggal akses 30 Agustus 2016, 19:00).

Hal inilah yang menimbulkan kontroversi di kalangan media massa hingga menjadi perbincangan hangat dan menjadi headline di beberapa acara berita tanah air. 

Hingga pada suatu saat Risma tidak tinggal diam dan menggelar konferensi pers atas pernyataan ahok tersebut Risma yang kita kenal lembut dan bersahaja berubah menjadi sosok yang beringas tatkala mendegar pernyataan Ahok tersebut dalam konferensi pers yang digelar di kantor Walikota Surabaya tersebut. 

Menurutnya, apa yang disampaikan Ahok sama saja menghina dan merendahkan harga diri warga Surabaya. Risma memperlihatkan data bahwa luas Surabaya itu 374 kilometer persegi, sedangkan Jakarta itu luasanya 661,5 kilometer persegi.

Dari pernyataan Risma tersebut memang wajar ya beliau tersinggung atas pernyataan itu sampai-sampai beliau menggelar konferensi pers dengan menunjukan data yang menyatakan bahwa apa yang dibilang Ahok itu tidak benar. Banyak yang mengaitkan hal ini dengan manuver Ahok jelang pilgub DKI 2017 yang mana hingga saat ini Risma disebut akan digadang-gadang menjadi lawan Ahok di pilgub DKI 2017, tapi ntahlah hal itu benar atau tidaknya saya tidak tahu, kita lihat saja apakah benar Risma dengan sederet prestasi yang ia buat selama memimpin Surabaya dan sempat menjadi salah satu Walikota terbaik di Dunia itu akan mencalonkan diri sebagai Cagub DKI 2017 ? jika benar tentu akan menjadi sesuatu yang menarik melihat track record keduanya yang sama sama bagus dalam memimpin daerahnya masing-masing. Tapi disini saya tidak akan menyinggung masalah itu saya hanya ingin mengulas dan mengomentari pernyataan Ahok tersebut.

Ahok sebagai tokoh politik tentu harus memerhatikan komunikasi politik yang baik agar tidak terjadi kesalahah pahaman yang membuat seseorang menjadi “baper” seperti yang terjadi dengan Risma hingga menyebabkan kehebohan yang terjadi di media massa tanah air tentu hal ini harus dihindari oleh Ahok jika ingin melanjutkan kekuasaannya karna hal ini dapat mencoreng nama baik Ahok sebagai tokoh politik. 

Menurut saya Ahok harus memperbaiki gaya komunikasi politiknya seorang tokoh politik haruslah dituntut berbicara sesuai dengan fakta yang ada jangan asal nyablak yang dapat membangun persepsi negatif di kalangan masyarakat. Tentulah seorang pemimpin harus membangun citra positif agar selalu mendapat tempat di hati para warganya tapi bukan pencitraan ya. Melainkan dengan bukti yang nyata jangan hanya sekedar pencitraan belaka.

Menurut saya solusi atas masalah yang terjadi dengan Ahok ini,yaitu. Sebagai seorang tokoh politik haruslah mempunyai komunikasi politik yang baik karna apa yang kita bicarakan tentu akan menjadi perhatian masyarakat, komunikasi politik sangat penting karna menyangkut khalayak ramai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun