Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Membaca Pesan Karya Seni Lukis

6 Februari 2024   15:09 Diperbarui: 6 Februari 2024   15:17 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak mudah menangkap makna dan pesan sebuah lukisan, apalagi sebuah lukisan abstrak yang penuh garis dan warna yang multi tafsir. Perlu kepekaan untuk menangkap visi lukisan yang terdiri dari beberapa faktor terutama teori seni rupa mengenal prinsip seni rupa, antara lain  kesatuan, keseimbangan, komposisi, proporsi, perspektif, irama, keselarasan. 

Ada seniman yang bisa menjelaskan secara detail makna lukisannya, namun banyak seniman yang hanya ingin mengekspresikan kegelisahannya dan membiarkan penikmat seni, pengunjung, kurator menebak sendiri makna yang hadir dalam goresan warna diatas kanvas. Leonardo da Vinci menggambarkan Monalisa yang senyumnya penuh misteri. Lukisan yang dibuat di abad 16 dan dilukis di atas kayu itu sampai sekarang masih banyak dibicarakan baik dalam forum diskusi, seni, kritik seni, kajian karya-karya lukis maestro.

Karya Monalisa adalah karya seni yang bisa anggap sebagai lukisan paling populer, paling menjadi pusat perhatian. 

Karya asli Monalisa berada di Museum Louvre (sejak 1797). 

Menurut sejarah subyek lukisan adalah Lisa  del Gioncondo, tetapi sampai sekarang banyak menafsir bahwa wajah Monalisa adalah merupakan self portrait dari sosok Leonardo da Vinci. Senyumnya yang penuh misteri dengan tarikan garis tipis ke atas banyak dibedah oleh ahli psikoanalisa, juga menjadi perbincangan  filsuf Sigmund Freud. Filsuf yang pakar teori psikoanalisa itu menduga bahwa sosok wanita dalam lukisan itu adalah Ibu Leornardo yaitu Caterina. 

Di masa Renaisan lukisan-lukisan masih dipenuhi oleh lukisan yang ditorehkan di tembok gereja. Sebagai bagian dari pemujaan keindahan ciptaan Tuhan dengan lukisan-lukisan yang banyak terdapat di tempat ibadah khususnya gereja Katolik. Dominasi agama dan intervensi ke politik negara kental di masa sebelum renaisans. Renaisan sendiri adalah kelahiran kembali masa gelap ketika gereja banyak mempengaruhi keputusan politik. Masa itu disebut Dark Age. Renaissance menandai kebebasan dalam pengembangan pengetahuan, , rasionalisme. Kebebasan dalam mengembangkan pikiran menjadi pembuka pemikiran liberal Eropa dan dunia Barat. 

Selain Monalisa, banyak lukisan lain yang terus dibicarakan terutama lukisan Vincent van Gogh yang dilukis ketika masa depresi dan hidup di Rumah Sakit Jiwa. Sejarah lukisan dari abad ke abad selalu menarik perhatian. Di Indonesia sendiri banyak lukisan yang bisa menjadi bahan kajian seni. S. Sudjojono seorang pelukis sekaligus kritikus seni pernah menulis bahwa lukisan itu adalah jiwo ketok (jiwa Ketok), cermin kejujuran dan spontanitas pelukis. Apa yang tergambar dalam lukisan adalah gambaran jiwa pelukisnya.

Theodor Adorno (penulis menemukan pendapat tentang teori seni dan kritik seni):proses pertimbangan merupakan alasan bagi seorang kritikus untuk melakukan investigasi(penyelidikan). Lukisan merupakah karya masterpiece, tidak jarang karya asli para pelukis maestro sering dijadikan sasaran pemalsuan. Karena nilai karya lukis para maestro itu sungguh luar biasa maka banyak mafia yang mencoba memalsukan lukisan. Mereka ingin menikmati harga menggiurkan dari sebuah lukisan maestro. Nama-nama terkenal seperti, Leonardo da Vinci, Vincent van Gogh, Rembrant, Salvador Dali, Pablo Picasso menjadi jaminan untuk investasi karya seni yang selalu akan naik harganya dari waktu ke waktu. 

Kabnews.id /kembang Sepatu (80cmx100cm, 2024)
Kabnews.id /kembang Sepatu (80cmx100cm, 2024)

 Kembang Sepatu, dengan lukisan yang diberi judul Monalisad ( Monalisa bersedih )  menggambarkan Monalisa zaman sekarang. Monalisa karya Leonardo da Vinci yang multitafsir, coba diadaptasi dalam lukisan Monalisa yang senyumnya misteri, seperti menyimpan kepedihan menyaksikan peperangan yang terjadi saat ini, Gaza, Ukraina, Rusia. Monalisa yang sedang menggendong anaknya tampak bingung dengan pesawat tempur yang ada disekitarnya. Kembang Sepatu pelukis dan juga guru seni rupa itu rupanya mempunyai imajinasi banyak untuk mengkritik situasi dunia dan negara saat ini. Narasi lukisan, pesan-pesan yang hendak digambarkan atau dilukiskan bisa ditafsirkan banyak makna. 

Orang bebas menterjemahkan dan menebak kritik sosial yang tersembunyi dalam goresan lukisan. Sebagai guru dan juga pelaku seni, saya menangkap makna bahwa warna merah, awan gelap di belakangnya serta merpati yang mendekat ke anak "Monalisa" menurut interpretasi Kembang Sepatu itu juga menyasar pada keprihatinan pada situasi politik tanah air yang sedang membara menjelang pemilu. Merpati mengemban misi perdamaian, menenangkan manusia untuk tidak egois, larut dalam nafsu berkuasa. Kembali mendengar hati nurani untuk bisa berdamai dengan diri sendiri. Dekapan seorang ibu itu menenangkan. Memberi rasa  damai. Nyaman. Meskipun Monalisa sebagai ibu berusaha tersenyum dalam ancaman nyata di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun