Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kartini Oh Kartini

21 April 2021   09:27 Diperbarui: 21 April 2021   09:37 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
putus asa kesedihan (gambar.pro /pixabay)

"Makanya, kalau bekerja jangan sering melamun mbak Karti hahaha...."

"Huuuuh...tak cubit kamu kalau berani menegur Mbak Karti..."

"Weeeeee......!"

Aku menarik bibirku dan berkacak dengan memperlihatkan gigiku yang griwing (gigi anak kecil coklat kehitaman gigi rusak yang sebentar lagi akan tanggal sendiri berganti gigi baru).

Mbak Karti melemparku dengan baju basah yang sedang ia cuci. Aku lari. Kabur menjauh.

Sebagai pengasuh adikku ia bagaikan induk ayam yang baru saja menetaskan anak -- anaknya. Galak bila ada hewan lain atau manusia mendekat. Kalau berani mendekat akan di tladungnya ada diserang dengan kaki dan cucuknya.

Mbak Karti lagi jatuh cinta, itu kumengerti dari cerita ibuku tentang gelagat bila seseorang sedang jatuh cinta. Aku yang masih kecil belum begitu tahu apa sih jatuh cinta, kelak mungkin akan tahu sendiri. Sekarang belum terpikir.

***

" Mbak Karti, tidak seperti biasanya kenapa murung ?"

Aku melihat mbak Karti, murung, cuciannya hanya dibalik - balik, tidak benar - benar dikucek. Matanya kosong, malah kadang kadang air matanya menetes. Lalu tiba- tiba saja menjerit histeris. Ia tinggalkan baju yang sedang dicucinya lalu masuk kamar.

Aku yang melihat perubahan tingkah lakunya bingung. Ada apa gerangan. Kata tetangga Mbak Karti baru saja putus cinta. Rupanya Mas Paijo pujaannya diam - diam selingkuh dengan Yu Prapti, Bahkan mereka berani terus terang bergandengan  di pasar. Mbak Karti melihatnya dan pecahlah kemarahannya. Mas Paijo dicakarnya dan ditampar. Setelah itu Mbak Karti berlari, sambil menangis. Duh sedihnya begitu cerita tetangga, menurut penuturan ibu. Aku yang suka kepo mencoba mengorek keterangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun