Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Hantu antara Nyata dan Mitos

30 Agustus 2019   10:53 Diperbarui: 30 Agustus 2019   11:24 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi tentang wewe gombel hantu nenek nenek yang suka menculik anak- anak (merdeka.com)

Menurut penglihatan teman- teman yang mendapat anugerah dapat melihat makhluk halus atau istilahnya mempunyai indera keenam hantu itu nyata. 

Tetapi saya yang sudah pernah keliling ke kuburan malam- malam, biasa berjalan di lorong- lorong jalan setapak di desa dengan hanya mengandalkan langit dan bintang- bintang di atas, atau biasa blusukan ke tempat- tempat yang katanya orang cukup angker merasa hantu itu tidak nyata.

Melihat Hantu itu perlu bakat khusus

Masa Kecil saya di desa kenyang cerita tentang hantu. Ada wewe gombel(kuntilanak), memedi pedut(hantu kabut), genderuwo, Brekakak, tuyul, babi ngepet. Cerita itu sudah menjadi sahabat di kala minum kopi atau saat nongkrong di cakruk (gubuk tempat kumpulnya anak- anak muda). 

Waktu kecil saya sangat penakut terutama oleh bunyi- bunyian dari gamelan yang ditabuh atau iringan musik tarian tradisional. Tetapi ketika mulai besar saya sering menantang diri menyusur jalan desa malam malam, keliling kuburan dan melewati tempat- tempat yang kata orang angker. 

Ada perasaan takut, merinding di sekitar tengkuk tapi tetap saja tidak  bisa melihat wujud makhluk baik hantu, jin genderuwo, pocong dsb.

Bukan berarti tidak percaya, tetapi lebih karena saya tidak mempunyai bakat melihat makhluk halus yang biasa disebut hantu. Hantu itu ada macam- macam jenisnya. Cerita tentang hantu selalu menjadi sensasi seru kala kumpul dengan teman- teman. 

Dan mereka mempunyai pengalaman masing- masing yang bisa diceritakan sambil menyeruput kopi, gorengan ubi, yang sudah dipotong tipis- tipis.

Pengalaman Mistis di Parang Kusumo pas Latihan Olah Rasa Teater

Saya pernah melihat orang kesurupan. Kesurupannya aneh. Ketika saya sedang ikut latihan teater di Parang Kusumo bersama unit kegiatan Teater Unstrat IKIP Yogya (sekarang Universitas Negeri Jogjakarta ). Latihan olah jiwa, olah rasa dengan melakukan meditasi di tepi pantai Parang Tritis menjelang pergantian, Mahasiswa yang sedang gladi olah rasa ditantang. 

Merasakan debur ombak, getaran- getaran getaran alam dari perpindahan malam dan pagi hari. Setelah latihan meditasi kami latihan di sebuah rumah persis di depan pertapaan Sultan Agung di Parangkusumo. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun