Saya sih sudah sering menulis tentang Magelang, tapi enatah mengapa saya tidak pernah kapok menulis tentang Magelang. Bila berada di Jakarta, terkadang suasana desa di Magelang  yang asri dan hawanya yang dingin murni membuat kangen. Betul betul membuat rindu Magelang itu.
Kuliner? Melimpah di Magelang
Kalau lapar harus mampir di mana? Sebelum ke Ketep, Anda bisa icip icip kupat tahu legendaris dari Blabak. Mampir saja di Kupat Tahu Ndompleng (Secara khusus saya akan bahas nanti).Â
Dari perempatan lampu merah Blabak, Anda jalan kaki sedikit, tanya saja kupat tahu "ndompleng" pasti banyak yang tahu, tempatnya berada  di pinggir jalan dari Yogya letaknya persis di belokan sebelah kiri menuju ke arah Sungai elo.Â
Bicara tentang Elo, orang Jakarta lebih tahu tentang arung jeram menantang menyusur Elo menuju ke arah sungai Progo. Banyak hotel di Magelang menawarkan destinasi Elo Rafting kok.Â
Jadi sekali jalan, Anda akan banyak menemukan keindahan-keindahan yang ditawarkan di Magelang. Mau ke museum atau sekadar nginep di desa atau wisata sambil meluncur ke pegunungan Menoreh untuk menikmati pemandangan Borobudur dengan view Merapi datang ke Punthuk Setumbu juga bisa.
Mau ke desa Wisata atau desa Bahasa. Nginep saja di hotel yang dikelola bekas menteri penerangan Budihardjo yaitu Pondok Tingal di sebelah Timur Borobudur.Â
Nah, dijamin akhir pekan Anda tidak jenuh menikmati kemacetan Yogya. Mata lega jiwa tentram dan puas menikmati aneka kuliner Magelang dari Mangut, kupat tahu sampai Sego godhog  di seputar Jalan Sleko Muntilan. Pulangnya bisa membawa oleh oleh gethuk asli Magelang dan tentu saja tape ketan Muntilan dan Wajik Week. Mantap khan?
Khan kepuasan jiwa itu mahal harganya cieee, uang bisa dicari tapi kebahagiaan jauh lebih mahal lagi nilainya. Maka sesekali keluar dari rutinitas dan menikmati panorama alam. Jamin pasti anda akan bahagia dengan senyum yang lebar.