Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

7 Tips Istimewa Menjadi Penulis Tangguh

9 Juli 2019   22:09 Diperbarui: 9 Juli 2019   22:29 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber:seniorlifestyle.com

Secara tidak langsung menulis setiap hari mendorong penulis menjadi tangguh. Tangguh untuk selalu menampilkan terbaik. Setiap penulis bekerja keras bersaing di deretan artikel terpilih. Apalagi ditambah dengan K- Reward yang mengharuskan K'ners berupaya mendapat respons baik dari pembaca dengan mencari dan mempersembahkan artikel menarik dan menyedot perhatian pembaca.

Ada tuntutan semakin ketat untuk bisa membuat artikel yang bisa diterima admin dan pembaca. Menulis setiap hari (paling tidak 1 artikel) merangsang pikiran terus bekerja dan menangkap ide-ide aktual yang bisa memuaskan pembaca.

Di Kompasiana detik demi detik menit demi menit selalu ada artikel yang masuk. Jika artikelnya kurang menarik tentu akan ditinggalkan pembaca dan admin (yang disukai admin saja belum tentu mendapat respon baik dari pembaca).

Menulis di Kompasiana harus lebih banyak interaksinya sebab jika hanya menulis tetapi tidak melongok artikel sesama kompasianer dan memvote atau memberi komentar akan berpengaruh banyak terhadap keterkunjungan dan keterbacaan. Sebagus apapun artikel jika jarang berinteraksi dengan sesama K'ners maka faktor kertebacaan akan berkurang. Maka membangun jaringan dan network sesama K'ner amat penting.

Jujur , terus terang interaksi saya kepada k'ners lain masih perlu ditingkatkan. Saya bahkan kalah jauh dengan Johanes Krisnomo, Atau Lusiana Pasaribu, Arnold Adoe, Leya Catleya bahkan dengan Pak Tjiptadinata Effendi.

Satu sisi kelemahan saya adalah interaksi karena keterbatasan waktu. Maklum kadang komunikasi lewsat HP dengan WA atau SMS boleh dikatakan jarang saya lakukan. Jika saya aktif membangun network dan pertemanan di media sosial akan berimbas pada perolehan kunjungan teman pada artikel yang saya buat.

Hal positif menulis dan akhirnya bisa merasakan bagaimana adrenalin ketika menulis adalah saya bisa merasakan titik kepuasan bila artikel saya akhirnya ditempatkan admin sebagai artikel Headline. Bukan perkara mudah untuk bisa menembus artikel utama. Saya meyakini bahwa artikel utama adalah artikel yang mampu memberi inspirasi, mengandung unsur informatif dan mencatat peristiwa aktual yang memungkinkan keterbacaan cukup tinggi dan tentu saja dengan kualitas artikel yang cukup mumpuni.

Selain itu ada juga artikel populer. Artikel populer tentu saja menarik perhatian pembaca dengan judul- judul yang merangsang pembaca untuk mengintip dan membacanya. Dengan cepat artikel populer akan memiliki viewer banyak. Biasanya artikel populer menyesuaikan dengan isu terkini terutama masalah politik dan peristiwa kontroversial.

Sesungguhnya saya hanyalah salah satu dari ribuan penulis yang mencoba bersaing di Kompasiana agar tetap terus berkontribusi menyumbangkan pemikiran lewat menulis. Para penulis- penulis tangguh kompasiana berdatangan dan ternyata bakat- bakat penulis muda lebih mempunyai energi besar untuk menemukan berbagai persoalan negeri ini yang luput dari pengamatan.

Bagaimana menjadi penulis tangguh di Kompasiana:

1. Yang pertama dan terpenting adalah rajin menulis. Tanpa rajin menulis seorang penulis ibaratnya hanya berkhayal menjadi penulis tetapi tidak pernah mempraktikkan segala khayalannya menjadi tindakan nyata. Kewajiban penulis ya menulis tanpa menulis seorang penulis seperti beraktifitas seharian tanpa sarapan, sedang berolah raga tanpa berkeringat, bergerak tetapi tidak tahu tujuan apa ia bergerak.

Penulis akan selalu memberi kesempatan untuk bisa menuangkan ide, gagasan dan pemikiran lewat menulis. Apapun bisa dipungut sebagai bahan tulisan. Setiap hari ribuan ide bisa datang tinggal bagaimana penulis mampu mengemas ide menjadi tulisan yang menarik dan disukai pembacanya.

2. Jika ternyata tulisan tidak sesuai ekspektasi atau mengecewakan karena beberapa sebab antara lain pembacanya sedikit, tidak masuk di kolom populer ataupun headline dan pilihan jangan lantas kendor, cari terus topik -- topik aktual yang bisa mengangkat kembali kualitas tulisan serta keterbacaan artikel atau tulisan yang dibuat.

3. Catat dan pelajari artikel- artikel yang disukai admin hingga punya daya tawar tinggi untuk ditampilkan di kolom Headline. Biasanya artikel Headline adalah artikel dengan nilai informasi tinggi, mempunyai keunikan dan tentu saja dengan kualitas tulisan jempolan(menurut Admin).

4. Tulisan yang populer biasanya tulisan yang menjadi trending topik google. Topik yang dibahas biasanya adalah yang sedang menjadi polemik. Jangan lupa judul juga mempunyai pengaruh besar bagi tingkat keterbacaan. Semakin bombastis dan unik judul akan semakin membaut pembaca penasaran. (meskipun akhirnya membacanya hanya sekilas karena penasaran dengan judulnya)

5. Setiap hari penulis ditantang untuk menyajikan tulisan yang benar- benar segar atau kalau tidak penulis selalu bisa mengambil angle tulisan yang beda dengan penulis lainnya sehingga menarik admin untuk memperhatikannya. Artikel- artikel unik dan dengan judul tidak biasa selalu menjadi pusat perhatian untuk itu penulis ditantang kreatif untuk menulis bukan hanya sekedar rutinitas.

Jika menulis hanya sebagai tuntutan rutinitas dan kuantitas saja maka lama-lama tulisan akan membosankan. Setiap penulis harus selalu rajin membaca dan mengikuti isu- isu kekinian. Penulis yang responsif akan selalu memberi warna bagi setiap tulisannya sehingga tulisannya selalu bisa mengikuti perkembangan isu kekinian. Bisa jadi penulis akan memberi inspirasi bagi penulis lainnya untuk membahas topik yang sedang hangat dibicarakan.

6. Apapun topiknya entah politik, sosial, ekonomi, budaya kalau ditulis dengan menghadirkan fakta, sumber ide yang jelas, bahasa yang menarik dan runtut apalagi dengan diberi sentuhan sedikit komedi nan segar serta istilah- istilah baru yang menarik menambah nyaman pembaca mengikuti artikelnya.

7. Ketangguhan penulis diuji dengan konsistensi. Walaupun tidak setiap hari menulis tetapi jika penulis selalu menulis teratur maka ketrampilan menulisnya akan terjaga. Penulis perlu menjaga stamina menulis dengan membaca teratur, mencari informasi lewat berbagai cara entah dengan mengikuti seminar, diskusi rutin, melakukan perjalanan.

Demikian sedikit catatan dari saya sebagai Kompasianer yang mencoba mempelajari bagaimana penulis -- penulis tangguh tetap bertahan dan menulis di Kompasiana. Salah satu penulis tangguh yang saya kagumi adalah Pak Tjiptadinata Effendi. Saya sendiri tidak sekonsisten Pak Tjiptadinata walaupun notabene gabung saya di Kompasiana lebih lama dari beliau.

Ada juga penulis penulis tangguh yang meskipun tidak rutin menulis tetapi tulisannya menjadi jaminan mutu misalnya Khrisna Pabichara, Robby Gandamana, Yon Bayu Wahyono, Sri Wintala Ahmad. Mereka sudah mempunyai pengalaman dan spesialisasi di Kompasiana sehingga setiap tulisannya seperti menjadi jaminan keterbacaan. 

Maaf kalau banyak penulis tangguh lainnya tidak sempat saya sebutkan. Saya sendiri masih banyak belajar dari mereka dan anda tentunya K'ners, para penulis tangguh yang membuat Kompasiana tetap menarik sebagai rumah nyaman bagi para penulis. Salam Damai Selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun