Yang jelas mengembara di jagad penulisan itu sebuah pengalaman unik dari seseorang yang awal mulanya memang ingin menjadi penulis. Kenapa saya menyukai menulis. Salah satu alasannya muncul  saat saya mulai asyik membaca cerita Silat Api di Bukit Menoreh dan Cerita berseri kisah Silat Tiongkok dari Asmaraman S Kho Ping Ho dan sederet buku terbitan Balai Pustaka ketika umur sekitar 8 sampai 10 tahun.
Memecahkan Masalah Dengan Menulis
Dari kesukaan membaca tidak di sadari bahwa ketika ada masalah baik ketika sedang jatuh cinta, kecewa, sedih banyak saya lampiaskan dengan menulis. Lama- lama menulis menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi hobi yang mengasyikkan.Â
Kelemahan penulis adalah bahwa masalah apapun cukup diselesaikan dengan menulis. Tradisi untuk curhat dengan teman, mencoba berdialog dengan orang lain berkurang karena apapun masalahnya solusinya adalah dengan menulis.
Dalam kurun waktu masuk dalam jagad " menulis" banyak sandungan, banyak ujian, banyak sindiran. Pernah suatu ketika terjebak dalam kebosanan menulis, lalu hilang gairah menulis dalam waktu cukup lama, namun meskipun pernah cukup lama melupakan dunia menulis kerinduan untuk menulis dan membuat tulisan lebih kuat.
 Pilihan profesi saya di dunia pendidikan namun saya selalu menyimpan obsesi untuk menjadi penulis sepenuh waktu. Ada keasyikan tersendiri. Dan susah digambarkan dengan kata- kata. Sehari tidak menulis seperti ada yang kosong.Â
Dan jagad penulisan telah mendorong diri saya untuk selalu bertahan pada apapun ujian  - ujian yang harus dihadapi termasuk rasa frustrasi atas pencapaian menulis yang tidak semulus teman- teman yang mempunyai potensi besar untuk menjadi penulis terkenal.
Kegagalan, Kekecewaan, Ketakutan Sumber Ide Menulis
Terkadang ada rasa kecewa, ada rasa kesal ketika tulisan tidak mendapat apresiasi setimpal. Ingin rasanya teriak, ingin marah, ingin memaki namun dalam batas tertentu akhirnya sadar bahwa rasa purus asa hanya akan menjauhkan seorang penulis dari kesuksesan. Seorang penulis harus sabar dalam melewati proses belajar sepanjang hidupnya.Â
Target harus selalu ada tetapi jika gagal tidak boleh patah semangat. Motivasi harus selalu dibangun agar suatu saat target yang sudah ada dalam pikiran dan angan- angan tercapai. J. K Rowling sudah memberi bukti bahwa seorang penulis atau pengarang harus mampu melewati penderitaan demi penderitaan, kegagalan demi kegagalan.
Menulis Mengubah Ritme Hidup