Mohon tunggu...
Ign Joko Dwiatmoko
Ign Joko Dwiatmoko Mohon Tunggu... Guru - Yakini Saja Apa Kata Hatimu

Jagad kata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Atletico Madrid: "Kau sungguh Terlalu Ronaldo!"

13 Maret 2019   13:47 Diperbarui: 13 Maret 2019   14:11 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kubuka- buka jejak sejarah setelah Ronaldo datang di Real Madrid, sosok sepertimu paling tidak diharapkan. Melihat mukamu saja aku sudah jengah. Kau songong, terlihat sombong dan yang lebih menjengkelkan gara- gara kamu kami sering mengubur harapan untuk meraih si kuping lebar. Kancah Eropa yang tinggal selangkah lagi harus buyar gara- gara gol- golmu.

Kenapa harus kamu lagi, kamu lagi. Semula beberapa minggu lagi kami begitu optimis akan melangkah ke babak 8 besar. Berkumpul bersama mereka yang sudah lebih dahulu lolos seperti Manchester United, Manchester City, Ajax Amsterdam. Jalan itu sudah nyata. Tetapi gara- gara kau optimis mampu membalikkan kekalahan menjadi kemenangan Juventus ngamuk dan kami tidak bisa bisa berbuat apa apa. Padahal hampir semua orang tahu pertahanan kami solid dan serangan balik kami juga mematikan. Kami pernah menang saat melawan Barcelona, sering menang menaklukkan klub- klub dengan rekam jejak di liga Champions yang perkasa. Tetapi menghadapi kamu Ronaldo tampaknya kau ditakdirkan menjadi petaka bagi kami yang sedang optimis menatap juara yang hampir dalam genggaman.

2 - 0 di kandang kami Wanda Metropolitano Juventus dibuat tidak berkutik. Determinasi kami luar biasa. Ternyata menang 2 - 0 belum membuat kami beruntung.  Kalau Di kandang kami, kamu bisa dimatikan,  kesulitan menjebol pertahanan berlapis maka kami yakin bahwa kau Ronaldo bisa dihentikan.

Ternyata Abang Max Massimilliano Alegri mengubah taktik dan kau dimanjakan oleh umpan- umpan dari Federico Bernardeschi dan Joao Concelo. Dua tandukan dan satu pinalti hasil kemelut di depan gawang Jan Oblak. Total sudah 4 Hatrik ke gawang kami. Total kau telah membuat 25 gol dari 33 laga. Terbuat dari apakah hatimu Ronaldo. Menyingkirlah dari hidup kami. Selama kau ada kami dibuat susah. Sesak melihat tampang dan sepak terjangmu.

Di ajang Piala Eropa boleh kami perkasa karena tidak ada sosok Ronaldo yang menjadi momok bagi kami. Kamu dan Messi seperti monster yang menebar ancaman di jagad sepak bola. Sungguh, semoga kariermu cepat berakhir sehingga kami bisa merasakan gelar Liga Champions yang sudah kami impikan sedemikian lama.

"Kau sungguh terlalu Ronaldo. Tidak lagi - lagilah ketemu sosokmu, trauma! benar- benar membuat kami hilang akal."

Semua orang tahu pertahanan Atletico Madrid amat kuat. Banyak kiper top hasil polesan kami.  David De Gea, Thibout Courtois dan kini Jan Oblak. Hampir semuanya pernah merasakan dahsyatnya gol gol darimu. Silahkan kau mengukir sejarah kami tidak akan pernah merasa kagum, malah geram. Atletico berduka karena manusia dengan gelar CR7. Berderet- deret catatan suksesmu tidak akan pernah kami kenang, Terlalu membekas rasa sakit hati kami dengan polah tingkahmu yang membuat kami gemas. Aduh pusing kepala Barbie. Kalau bisa kami slepet dari dulu kami hilangkan memori tentangmu dari sejarah persepakbolaan kami.


Maaf mau tanya pada Don Max mengapa tidak Paulo Dybala saja yang menjadi starter dan targetnya Mario Mandzukic. Semula kami bisa mengunci pergerakan Ronaldo dan taktik anda berubah- ubah. Dalam jejak sejarah mengatakan Juventus jarang menang jika telah kalah agregat 2-0 tetapi kali ini ternyata prediksi meleset. Juve bisa membalikkan keadaan. Juventus bangkit  dari keterpurukan dan ketidakpercayaan pada kepelatihanmu. Meskipun  belum ada kepastian Juventus menang di babak selanjutnya tetapi menghentikan kami di babak 16 besar itu sebuah aib besar.

Asa kami sebetulnya meyakinkan. Real Madrid sudah tersingkir. Dalam data sejarah Barcelona bisalah kami tekuk dan tentu kami telah memesan satu tiket final. Ternyata kami harus mengubur sementara cita- cita kami. Mungkin tahun depan  atau mungkin entah kapan yang jelas bukan tahun ini.

Sudahlah nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan tinggal penyesalan kami akan fokus di La Liga menyisakan sisa musim ini. Masih nangkring di peringkat kedua, terlalu jauh mengejar peringkat pertama yaitu Barcelona dan bisalah menghalangi Madrid untuk meraih peringkat kedua. Tapi datang lagi badai lain yaitu Zinedine Zidane. Ia kembali dari pertapaan tidak tega mantan klubnya terbenam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun