Mohon tunggu...
Dwiarko Susanto
Dwiarko Susanto Mohon Tunggu... profesional -

Saya adalah seorang konsultan dan trainer di BrandKita yang bergerak di bidang Smart Branding (Personal Brand, Company Brand dan Online Branding) , dan juga seorang pemilik usaha di bidang konsultan IT. Saya tertarik dengan dunia pengembangan diri, sehingga saya ikut rutin mengikuti kegiatan training di Indonesia Berbakti.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Versi Dialog : Tuhan, mengapa mereka bisa begitu? (seri 1)

24 Februari 2011   07:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:19 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Aku : Iya tahu ! (kayak gini aja ditanya, orang bego aja bisa menghitung selisih usiaku dengan kakakku)

Tuhan: Kedua orang tuamu memang masih hidup dalam perjuangan, ayahmu tidak berpenghasilan besar, ibumu juga harus bekerja. Mereka masih membiaya sekolah kakakmu. Tetapi mereka mempunyai keinginan kuat dan harapan besar akan kehadiranmu. Mereka mempunyai suatu keyakinan yang kuat yang saat ini telah engkau buat teori itu!

Aku : Teoriku? Yang mana? Tuhan, apakah itu?

Tuhan menghirup udara dan diam sejenak. Sambil menghirup segarnya pagi hari dia mulai bercerita lagi.

Tuhan : Apakah engkau sadar akan kekuatan keinginan kedua orangtuamu ?

Aku diam gak mengerti maksud Tuhan, sambil aku menghela nafas. Otak kanan dan otak kiriku kok serasa buntu dengan teka-teki ini.

Tuhan : Iya dengan segala upaya ayah ibumu melakukan banyak cara, dan satu hal yang penting, tidak meninggalkan doa-doanya. Tapi Aku sendiri kaget saat mendengar doa-doa mereka. Mereka dalam doanya selalu bersyukur untuk segala macam hal yang telah diterimanya di kehidupan mereka. Bahkan dalam akhir doa mereka menjelaskan upaya mereka menginginkan kehadiranmu bukan tidak mensyukuri telah mempunyai kakakmu, tetapi justru sangat sayang sama kakakmu. Mereka meminta kamu untuk hadir didunia sebagai teman maupun saudara bagi kakakmu. Supaya bila mereka berdua telah tiada, supaya kakakmu masih punya saudara kandung. Teman saling berbagi dalam suka maupun duka.

Aku tanpa sadar meneteskan air mata, tapi otak kiriku masih berlogika dan....

Aku : Aku tahu! Ibuku pernah bercerita, lalu apa hubungannya denga teoriku? teori yang mana?

Tuhan : Teori kamu yang luar biasa. Teori 3 personal power!

Aku bingung dengan segala penuturan Tuhan dengan hubungannya teori yang beberapa bulan lalu dalam permenunganku muncul ide itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun