Mohon tunggu...
Dwi Arisudana
Dwi Arisudana Mohon Tunggu... Guru Matematika

"Igniting minds to explore the infinite possibilities of mathematics."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sebuah Prolog: Menjadi Guru dan Kawan di Sepanjang Lorong Kehidupan Dua Anak Manusia.

4 April 2025   00:53 Diperbarui: 4 April 2025   02:15 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama kedua anak saya di Jembatan Desa Pangkalan, Karawang.

Oleh: Dwi Arisudana

Bukan seorang yang spesial di antara milyaran manusia di bumi namun memiliki peran sebagai pembentuk akal dan jiwa anak-anak penerus. Itulah Guru. Namun satu generasi akan hilang kemanusiaan apabila guru hanya tahu mengajarkan menulis dan berhitung saja. Satu generasi merasakan nelangsa apabila tak ada guru dan kawan yang membimbing mereka untuk berani melangkah menjawab tantangan zaman. Tat Twam Asi sebuah frasa yang berarti " Aku adalah kamu, kamu adalah aku, sebuah frasa jika tertanam dalam sosok guru akan menjadi obor penerang setiap langkah mendidik. Penyatu paduan guru sebagai pembentuk akal dan jiwa yang tidak terpisah dengan alam semesta. Guru yang mendidik diri sebagai individu secara keseluruhan, Guru yang juga pandita, ksatria, serta kawan seiring yang menghargai dan memahami kesatuan dan kesamaan antar semua makhluk.

Anak didik yang mendapatkan teladan yang baik dan benar, tentu hal baik dan benar itu akan tertanam di dalam jiwa anak didik, hingga terbawa sampai ia besar sepanjang hayatnya. Ada hal yang tak dapat ditawar-tawar, guru harus memiliki kemauan, hikmah, dinamis, cita dan cinta. Guru lebih spesial daripada pemimpin politik, selebritis, musisi, bahkan para konglomerat sekalipun karena guru yang membentuk manusia dalam membangun peradaban.

Guru sebagai kawan di tongkrongan bersama anak didik harus menyadarkan bahwa yang terlena dengan kepalsuan kehidupan yang membuat kita bodoh dan tertekan. Guru harus mau membaur sebagai kawan yang dinamis bersama anak didik, guru yang tak pernah berhenti belajar, berjuang, dan berkarya menyusuri lorong kehidupan yang panjang sepanjang hayat bersama anak didik.

Guru akan berlanjut pada sejatinya proses pembentukan peradaban manusia. Manusia yang mampu menularkan penerangan pembebasan manusia dari keterbelakangan, penindasan, dan kondisi menyengsarakannya. Menjadi guru sekaligus kawan seiring yang mampu mengambil kendali atas nasib mereka sendiri. Kawan guru yang berdiri bersama anak didik menghadapi manifestasi dari realitas yang sama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun