Mohon tunggu...
Dwi Estri Rahayu
Dwi Estri Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Platform Belajar dan Berbagai

Tempa diri dengan seksama !

Selanjutnya

Tutup

Money

Inovasi untuk Meminimalisir Dampak Covid-19 terhadap Sektor Perekonomian pada UMKM di Dukuh Balu

1 Agustus 2021   17:15 Diperbarui: 1 Agustus 2021   22:40 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus jenis baru. Virus ini muncul pertama kali di kota Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019 silam. 

Tanpa disangka, wabah ini pun mengancam kehidupan warga Indonesia. Tepat pada 13 Maret 2020, untuk pertama kalinya pemerintah mengumumkan dua kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia. 

Sehingga pemerintah menggalakan protokol kesehatan bagi masyarakat sebagai antisipasi untuk mencegah terjadinya klaster baru, antisipasi tersebut antara lain yakni selalu memakai masker setiap keluar rumah, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir atau menyemprotkan handsanitizer pada kedua tangan, menerapkan anjuran untuk social distancing dan dilarang berkerumun dengan banyak orang.

Dari deklarasi World Health Organization (WHO) bahwasannya Covid-19 telah menjadi pandemi, sontak mengubah tatanan kehidupan masyarakat di seluruh penjuru dunia. Termasuk di negara Indonesia. Pandemi Covid-19 ini telah berhasil merombak beberapa sektor yang ada di masyarakat, salah satunya adalah Sektor ekonomi, adanya pembatasan sosial, mengakibatkan laju ekonomi berjalan semakin lamban dari biasanya, sehingga mengakibatkan kesejahteraan UMKM lesu akibat sepinya permintaan pasar. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi terkait marketing produk keripik singkong dan kerupuk gandum dari UMKM dukuh balu, untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19 terhadap kedua umkm tersebut.

Dampak dari Covid-19 juga mengakibatkan pembaharuan terhadap kegiatan KKN yang diubah menjadi KKN-T Kerso Darma"Kuliah Kerja Nyata Transformatif Kerja Sosial Daring Dari Rumah". Walaupun demikian namun tidak menghilangkan esensi dari KKN itu sendiri, yakni memiliki tujuan "Transformatif" sebuah perubahan yang lebih baik di kehidupan masyarakat secara berkelanjutan. 

Sesuai anjuran lp2m, maka saya melaksanakan KKN-T di tempat tingggal sendiri yakni Dusun Balu, merupakan dusun yang terletak di Kelurahan Bendungan, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Dusun ini terdiri dari 1 rw dan 2 rt, pelaksanaan KKN-T di Rt.11 Rw.03, memiliki jumlah penduduk sebanyak 160 kepala keluarga, dengan total penduduk 370 jiwa. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani.

Dari sektor ekonomi pada UMKM saat ini tegah terpuruk yakni mengalami penurunan permintaan pasar akibat pandemi Covid-19. Perekonomian merupakan salah satu sektor untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sehingga menjadi hal yang sangat penting bagi berlangsungnya kehidupan di suatu masyarakat. Apabila sedang melemahnya sektor ekonomi maka dapat mengakibatkan suatu kesenjangan sosial.

Begituhalnya dengan kedua UMKM yang ada di desa lingkup RT saya, saat ini tengah merasakan dampak dari Covid-19, yakni penurunan omset karena sepinya permintaan pasar, hal ini dapat dibuktikan ketika saya melakukan wawancara dengan pemilik kedua usaha tersebut, bahwa sebelum pandemi produksinya hampir setiap hari namun setelah adanya pandemi Covid-19 produksi hanya dilakukan 3 kali selama seminggu. 

Dengan demikian, saya mencoba untuk menginovasi dari segi marketing produk dan pengikat-pengikat konsumen lainnya. Upaya ini dilakukan untuk meminimalisir dampak Covid-19 terhadap lesunya UMKM dukuh balu.

Sebelum memulai kegiatan inovasi untuk produk UMKM, maka saya melakukan edukasi kepada pemilik UMKM terlebih dahulu terkait inovasi-inovasi yang akan dilaksanakan, hal ini bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap pemilik UMKM terkait inovasi-inovasi tersebut yakni strategi marketing, pelabelan produk, copywriting, dan foto produk yang menarik. Dengan demikian, mereka tetap bisa produktif mengimplementasikan ilmu-ilmu tersebut untuk produknya, walaupun lepas campur tangan dari saya. Inovasi-inovasi yang dilakukan antara lain:

Inovasi pertama. Ketika sudah merasakan dampak dari Covid-19 maka jangan terfokus pada sisi negativ saja, sebagai pengusaha juga harus pandai-pandai membaca situasi dan memanfaatkan teknologi yang semakin canggih untuk marketing produk. Selain pemasaran secara offline produk juga di pasarkan dengan memanfaatkan teknologi digital melalui Akun Instagram, grub jual beli Facebook, dan Grub WhatsApp. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun