Dalam Riwayat disebutkan bahwa "Ketika Nabi Dawud a.s. wafat, dimandikan lalu dikafani, dan jenazahnya disemayamkan, saat itu matahari baru terbit. Kemudian Nabi Sulaiman a.s. berkata kepada burung, "Naungilah Dawud." Burung-burung itu pun menaungi jenazah Nabi Dawud a.s. hingga bumi ini menjadi gelap.
Lalu Sulaiman a.s. berkata kepada burung-burung, "Tariklah sayap demi sayap." Abu Hurairah -perawi hadis ini- berkata, "Kemudian Rasulullah bertepuk tangan untuk memperlihatkan kepada kami bagaimana burung-burung itu bekerja setelah mendengarkan perintah dari Nabi Sulaiman a.s. Kemudian beliau menggenggamkan tangannya. Ketika itu jenazahDawud dinaungi burung elang bersayap lebar."
2. Mencairkan Biji Tembaga
"Dan Kami alirkan cairan tembaga baginya." (Q.S. Saba' ayat 12).
Pencairan biji tembaga ini merupakan salah satu mukjizat dan peristiwa luar biasa, sebagaimana Nabi Dawud a.s. melunakkan besi. Cairnya tembaga dengan cara, Allah memancarkan cairan larva dari tembaga yang dicairkan dari dalam perut bumi atau Allah memberikan ilham kepada Nabi Sulaiman a.s. agar mencairkan tembaga hingga meleleh atau mencair sehingga dapat dituangkan dan dibentuk. Wallahu a'lam.
Sebagaimana kita ketahui dari literatur tentang sejarahNabi Sulaiman a.s. dan pembahasan dalam Al-Qur'an, Nabi Sulaiman a.s. adalah seorang arsitektur bangunan. Beliau membangun berbagai infrastruktur, istana-istana, benteng-benteng dan lainnya.
Barangkali Nabi Sulaiman a.s. memanfaatkan cairan-cairan tembaga ini dalam industri yang digalakkannya untuk memperkokoh pemerintahannya dan untuk mengembangkan peradaban dan pemukiman.
Al-Qur'an menegaskan bahwa Allah menundukkan angin untuk Nabi Sulaiman a.s. sehingga ia dapat mengendalikan laju angin tersebut atas perintahnya kemanapun ia hendak pergi. Angin tersebut bertiup sesuai perintahnya dan mampu menjangkau jarak yang jauh dalam waktu singkat.
Angin merupakan tentara yang patuh kepada perintah Allah. Sungguh, Allah telah menundukkan angin bagi hamba-Nya yang mulia yaitu  Sulaiman a.s.
"Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang dikehendakinya." (Q.S. Shad ayat 36).