Desa Parsaoran 1, yang terletak di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, dikenal dengan panorama indah Danau Toba. Namun, di balik keindahan itu, masih terdapat tantangan dalam pengelolaan wisata dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Medan selama lebih dari satu bulan membawa warna baru: menghadirkan fasilitas wisata dasar, melatih masyarakat memanfaatkan teknologi digital, hingga menggerakkan anak-anak untuk peduli lingkungan.
Selama periode 9 Juli hingga 18 Agustus 2025, mahasiswa KKN turun langsung ke lapangan untuk menjalankan berbagai program kerja yang telah dirancang berdasarkan hasil observasi dan musyawarah bersama pemerintah desa dan masyarakat. Salah satu program unggulan adalah pembangunan fasilitas dasar diarea danau (tao). Mengusung tema "Pengembangan Desa Wisata dan Pemberdayaan Masyarakat", mahasiswa KKN Universitas Negeri Medan tidak hanya hadir sebagai tamu, tetapi juga mitra yang membantu desa mengoptimalkan potensi wisatanya. Sejak awal kedatangan, mereka berkomitmen untuk meningkatkan kebersihan, memajukan UMKM, memperbaiki fasilitas wisata, dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga daya tarik desa mereka. Sehingga dapat menguatkan identitas Parsaoran I sebagai desa wisata yang siap menyambut pengunjung.
Membangun Kesadaran Sejak Dini
Kegiatan dimulai dengan edukasi sampah di SD Negeri 2 Parsaoran I, yang bertujuan membentuk kebiasaan menjaga lingkungan sejak dini. Anak-anak diajari cara memilah sampah dan menjaga kebersihan sekolah.
Menghidupkan Ekonomi Kreatif Desa Wisata
Salah satu potensi utama Desa Parsaoran I adalah UMKM berbasis kerajinan eceng gondok. Eceng gondok, yang biasanya dianggap hama karena mengganggu nelayan mencari ikan, diolah menjadi tas, sandal, dan berbagai anyaman kreatif. Mahasiswa membantu memotret produk, membuat konten promosi digital, dan mengunggahnya ke Instagram, termasuk bekerja sama dengan akun instagram @samosir_indah dan @lettes_ecenggondok untuk menjangkau wisatawan yang lebih luas.
klik dibawah untuk melihat
Pempromosian UMKM Eceng Gondok Desa Parsaoran I
Selain itu, mahasiswa juga membantu homestay-homestay lokal dengan membuat barcode kotak saran, penanda arah kiblat, dan promosi layanan secara digital. Hal ini membuat homestay terlihat lebih profesional dan ramah bagi wisatawan.
klik dibawah untuk melihat
Fasilitas dan Kehangatan Homestay Parsaoran I
Fasilitas Wisata yang Nyaman dan Humanis
Salah satu terobosan besar dalam program KKN ini adalah pembuatan ruang ganti pakaian dan tempat cuci di tepi Danau Toba. Ketika musim kemarau, masyarakat dan wisatawan sering mandi atau mencuci di danau tanpa ruang ganti yang memadai. Kehadiran fasilitas ini membuat pengalaman wisata menjadi lebih nyaman dan tertib.
"Program kerja mahasiswa KKN UNIMED 2025 di desa kami ini sungguh membawa manfaat nyata bagi masyarakat kami. Kehadiran ruang ganti dan tempat mencuci di sekitar danau menjadi solusi yang sangat dibutuhkan, khususnya pada musim kemarau ketika warga harus bergantung pada air danau untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya fasilitas ini, masyarakat kini tidak lagi merasa kesulitan atau kurang nyaman saat mandi maupun mencuci pakaian. Kami sangat berterima kasih karena program ini bukan hanya membantu menjaga kebersihan, tetapi juga memberikan kenyamanan dan meningkatkan kualitas hidup warga desa"Â ujar Kepala Desa Parsaoran I, Sumanggar Nainggolan.
klik dibawah untuk melihat
Gotong Royong dan Kepedulian Lingkungan
Menjaga desa tetap menarik bagi wisatawan, mahasiswa menginisiasi Ajos (Aksi Jomput Sampah) bersama masyarakat. Gotong royong ini tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki pada fasilitas desa wisata.
Parsaoran I, Desa Wisata yang Siap Berkembang
Dengan berakhirnya masa KKN Universitas Negeri Medan, Parsaoran I kini memiliki wajah yang lebih siap menyambut wisatawan. Fasilitas dasar mulai tersedia, UMKM dan homestay lebih terpromosikan, dan masyarakat semakin sadar pentingnya kebersihan lingkungan. Namun, perjalanan ini belum selesai. Masih ada beberapa hal yang perlu untuk dibenahi, seperti pemasangan penerangan dan tempat sampah di area pemandian yang perlu diteruskan oleh pemerintah desa atau KKN periode berikutnya.
Mahasiswa UNIMED berharap apa yang mereka lakukan dapat menjadi benih perubahan bagi Parsaoran I. Mereka percaya desa ini bisa menjadi contoh desa wisata yang berkelanjutan di Samosir.
"Parsaoran I punya potensi luar biasa. Harapan kami, semakin banyak pihak yang mendukung pengembangan desa ini agar bisa menjadi destinasi wisata unggulan Danau Toba" ungkap salah satu mahasiswa dengan penuh semangat
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI