Mohon tunggu...
Dear Risna
Dear Risna Mohon Tunggu... Pegawai -

Seseorang yang sedang berusaha menjadi lebih baik dan produktif untuk belajar menulis, berusaha untuk lebih semangat banyak membaca buku, Penikmat tulisan orang, dan bercita-cita kuliah dan traveling ke luar negeri, Aamiin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mulailah Mencintai Diri Kita Sendiri dan Tebarkan Energi Positif di Sekelilingmu!

16 Juli 2018   14:58 Diperbarui: 17 Juli 2018   10:27 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.successconsciousness.com

Saya meyakini, setiap manusia diciptakan sempurna oleh Tuhan YME. Terlepas bagaimana nasib, takdir yang melekat padanya. Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangan dan dari semua hal itu Tuhan bermaksud agar kita sebagai makhluk ciptaan-Nya senantiasa bersyukur. Namun, dalam perjalanannya seringkali kita sebagai manusia kurang bersyukur apa yang Tuhan telah berikan. 

Kita mengeluh dengan fisik yang menurut kita tidak ideal, entah itu tubuh yang  gemuk atau kurus, kulit yang hitam atau putih, mata belo atau sipit, rambut panjang atau pendek, ikal atau lurus dan sebagainya. Belum lagi terkait rezeki misal materi  yang menjadi bulan-bulanan atas ketidaksyukuran kita. Lambat laun rasa ketidaksyukuran kita menjadi energi negatif yang terus menerus melekat pada tubuh kita sehingga timbullah penyakit, perasaan sedih, down, stress dan tidak ingin melanjutkan hidup. 

Tanpa disadari, kebahagiaan tidak akan kita peroleh dengan sikap kita yang terus bermuram durja dan selalu mengeluh pada keadaan. Energi negatif yang tersirami seiring  rasa mengeluh di kondisi yang kita hadapi akan ditangkap oleh semesta mendukung (Mestakung) sehingga energi negatif itupun merusak mental dan sel-sel tubuh tidak mampu memotivasi diri untuk bersemangat menjalani hidup. 

Mestakung (Semesta Mendukung) ini pernah diperkenalkan oleh seorang Ahli Fisika Indonesia, Yohanes Surya. Mestakung merupakan hukum alam dimana ketika suatu individu atau kelompok  berada pada kondisi kritis maka semesta (dalam hal ini sel-sel tubuh, lingkungan dan segala sesuatu disekitar dia) akan mendukung untuk dia keluar dari kondisi kritis.  Dalam kondisi kita terperangkap di energi negatif, kita semestinya menyetop segala pikiran negatif dengan keluar dari kondisi kritis melangkah menuju energi positif.

Mulailah menciptakan Energi baik, mencari jalan keluar atas keterpurukan kita menjadi kebahagiaan. Hal tersebut dengan memulai mencintai diri kita apa adanya, carilah sebanyak-banyaknya kelebihan yang kita miliki, stop membandingkan dengan yang dimiliki orang lain, dengan hal tersebut akan memunculkan benih energi positif dalam sel-sel tubuh kita untuk memotivasi diri ke arah lebih baik. 

Dari situ mulailah susun langkah-langkah kebahagiaan kita dengan menyapa banyak orang di luar sana dengan tersenyum, memberikan pertolongan-pertolongan kecil bagi sahabat atau teman-teman yang mengalami kesulitan, dan bukalah hati, hiruplah udara segar, seraplah energi positif dari semesta sehingga kita akan merasa dicintai dunia. 

Sibukkan diri untuk melakukan hal positif yang disenangi, semisalnya  joging pagi, bersepeda, melakukan kegiatan sosial dan menekuni hobi-hobi ataupun cita-cita yang belum sempat kita laksanakan. 

Dengan hal tersebut, energi negatif dalam tubuh ibarat air yang keruh di dalam sebuah gelas, maka energi positif ibarat air jernih yang terus mengisi gelas berisi air keruh sehingga air di gelas pun menjadi jernih. Karena kebahagiaan itu tidak serta merta diukur dari sejumlah materi dan gemerlap kehidupan yang mewah, melainkan dengan rasa syukur kita atas apa yang Tuhan berikan. So, Yuk kita senantiasa bersyukur! Salam Bahagia.. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun