Media sosial jaman now menjadi ajang masyarakat digital dalam mengekspresikan baik pikiran,pendapat dan sikap. Tak jarang, media sosial merupakan cara instan seseorang untuk memperoleh popularitas secara positif maupun negatif. Dengan kemudahan penggunaannya media sosial sekali ketuk jari membuat masyarakat tidak sadar terjaring oleh para influencer yang menebarkan informasi hoax.Â
Informasi hoax ini dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk menyebarkan opini yang bertujuan untuk menarik simpati dan perhatian masyarakat dengan informasi yang disebarkannya. Negara Indonesia yang merupakan negara dengan keberagaman ras, suku, agama dapat sangat mudah dijadikan target perpecahan oleh orang yang tidak bertanggung jawab melalui media sosial. Hal ini tentu sangat merusak bangsa kita dengan kearifan lokal budaya, agama dan suku.Â
Sedih memang, negara yang kita cintai ini, yang seharusnya dapat menjadi negara panutan dunia dengan tingkat toleransi tinggi di tengah keberagamannya masih saja ada orang-orang yang ingin menghancurkannya melalui informasi hoax, ujaran kebencian dan permusuhan. Menteri Agama sebagai perwakilan Presiden yang bertanggung jawab menjaga kestabilan dan toleransi umat beragama di Indonesia memiliki beban berat yang diembannya.
Melalui tulisan ini, saya ingin men-sharing-kan jika seandainya saya menjadi Menteri Agama di Negeri ini.
Seandainya saya menjadi Menteri Agama, saya akan...
1. Memberantas konten dan informasi hoax dengan klarifikasi langsung melalui Media Sosial.
Berselancar di dunia maya dengan bermilyar informasi, memang sulit mencari informasi hoax tersebut, namun solusinya ketika ada informasi palsu maka segera mungkin memberikan klarifikasi informasi yang benar sehingga masyarakat tidak mempercayai dengan adanya klarifikasi informasi yang sebenarnya. Hal ini dengan memberikan klarifikasi informasi  melalui media sosial yang mudah dijangkau masyarakat.
2. Meningkatkan Toleransi Umat Beragama melalui Pemuka agama.
Dengan melakukan pertemuan rutin antar pemuka agama dan mengkoordinasikan agar para pemuka agama bisa menyiarkan ilmu agamanya dengan saling menghargai antar umat beragama. Menganjurkan ada sosialisasi di tempat ibadah agar tidak mempercayai informasi hoax dan cenderung memperpecah masyarakat.
3. Mengarahkan Tokoh Publik Agama untuk menebarkan konten positif dan kerukunan umat beragama
Ditengah-tengah begitu banyaknya informasi hoaks dan negatif, solusi terbaik adalah dengan mengisi kembali informasi yang benar untuk melawan informasi hoaks yang beredar di  masyarakat. Meningkatkan kerukunan umat dengan saling tegur sapa, bersikap baik, tidak pilih kasih, saling membantu saat kesulitan dan sebagainya.