Lebaran identik dengan baju baru? bagiku itu berlaku hanya di masa kecilku. Masih teringat setiap menjelang hari raya, Papa mengajak kami sekeluarga berbelanja baju baru di toko serba ada. Saat masih belum punya mobil sederhana, kami berenam berangkat ke kota dengan satu motor dan satu becak sebagai kendaraan. Rasanya senang, pulang belanja sudah bawa tentengan baju idaman.
Waktu berlalu, pandanganku tentang lebaran identik dengan baju baru tak lagi berlaku. Â Bahkan hingga anak-anak tumbuh remaja mereka tak lagi dibiasakan untuk mengenakan baju baru saat lebaran. Jika dulu di hari-hari akhir Ramadan segera berburu baju di pertokoan, sejak lebih dari sepuluh tahun lalu hari-hari menjelang akhir Ramadan adalah saatnya introspeksi. Bertanya pada diri sendiri apakah puasa sebulan telah membawa perubahan berarti atau malah merugi, sebab kualitas puasa tak kunjung lebih baik dibandingkan tahun lalu, kuantitas ibadah sunnah masih tetap begitu-begitu.
Meski demikian bukan berarti berlebaran tak perlu mengenakan baju terbaik. Meski tak selalu baju baru, stok pakaian dan pernik-pernik perlengkapannya bisa dipadu padan. Tips utamanya adalah memadukan gamis warna polos dengan pashmina, jilbab, khimar, berqo yang berbeda warna. Warna polos yang bisa mudah dipadukan dengan warna-warna lain adalah hitam, putih, warna pastel dan soft. Tambahkan aksesori bros atau scarf jika ingin tampil beda dan lebih bergaya.
Selain tips utama padu padan outfit hari raya, beberapa pertimbangan berikut ini mempermudah kita menyelaraskan penampilan agar tampil chic saat lebaran:
- Mau ikutan trend atau yang penting bisa tampil keren
Kata orang trend warna fashion 2023 adalah warna sage green. Tapi mari direnungkan dulu apa perlu sih ikutan beli baju warna sage meski mungkin belum terlalu butuh? Apalagi jika warna kulit kita kurang matching dengan warna terang. Coba cek di lemari, barangkali ada gamis berwarna mirip yang sedang ngetrend dan jika dipadukan dengan jilbab warna senada membuat kita tampil keren.
- Aktivitas saat lebaran
Pilih baju yang nyaman untuk mendukung aktivitas saat lebaran. Saat lebaran tiba, aktivitas kita biasanya berbeda dengan hari-hari biasa. Setelah sholat Idulfitri ada yang lanjut berziarah kubur atau bersilaturahim keliling ke sanak saudara. Ada yang memilih berwisata usai sholat hari raya. Maka kenakan baju sesuai kebutuhan. Baju brokat dan payet misalnya cantik untuk outfit jamuan Idulfitri, tetapi tidak cocok untuk pakaian jalan-jalan.
Hasil padu padan ala saya begini nih: gamis hitam dengan jilbab kaos warna kunyit nyaman untuk jalan-jalan di hari libur lebaran. Gamis hijau dipadukan dengan jilbab warna kuning kehijauan bisa dikenakan saat sholat Idulfitri
- Sesuaikan dengan kepribadian
Saat hadir di jamuan lebaran biasanya butuh upgrade penampilan. Salah kostum bisa membuat rendah diri dan malu di depan para hadirin. Meski demikian pilihlah pakaian yang sesuai dengan kepribadian. Misalnya jika tidak terbiasa mengenakan high heels, tak perlu memaksa mengenakan sepatu tumit tinggi. Jika ingin tampil lebih chic dan matching dengan gamis brokat, mengenakan wedges bisa jadi pilihan alternatif.
Tampil keren tak harus selalu dengan pakaian yang sedang ngetrend. Maka, tak perlu berduka jika tak punya baju baru di hari raya. Ambillah teladan Rasulullah, yang dalam suatu riwayat diceritakan sebagai sosok yang sangat sederhana. Baju pun beliau hanya punya dua. Esensi dari lebaran adalah apakah berpuasa Ramadan sebulan telah mampu membuat kita berganti baju ketaqwaan. Adakah di Idulfitri kita telah menjadi pribadi yang lebih taat menegakkan syariat, lebih bermanfaat bagi sesama umat? Pakaian adalah kebutuhan pokok untuk menutupi, bukan sekadar koleksi. Apalah gunanya setumpuk pakaian trendy di lemari, jika tak mampu menghadirkan rasa syukur di dalam hati.
