Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Renungan Hikmah Ramadan

1 April 2023   07:30 Diperbarui: 1 April 2023   07:48 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marhaban ya Ramadan, Dokpri

"Marhaban ya Ramadan," kalimat ini seringkali terucap menjelang bulan puasa atau di hari-hari awal bulan Ramadan. Lazimnya ucapan Marhaban ya Ramadan diartikan sebagai ucapan menyambut Ramadan atau ucapan selamat datang atas kehadiran bulan Ramadan.

Kalimat Marhaban ya Ramadan merupakan bahasa Arab yang terdiri dari dua kata yakni Marhaban dan Ramadan. Dilansir dari Quraishshihab via Kompas.com, Rabu (22/3/2023), kata marhaban berasal dari kata "raheb" yang berarti luas atau lebar. Sehingga dapat diartikan bahwa ungkapan tersebut bisa digunakan untuk menyambut "tamu" yang disambut dengan penuh suka cita dan kelapangan hati. Sebuah simbolis bahwa sang tamu benar-benar diharapkan kedatangannya.

Ramadan, ketika disambut dengan ucapan marhaban, menunjukkan bahwa umat muslim menyambutnya penuh sukacita karena kehadirannya sangat dinantikan. Mengapa umat muslim sangat merindukan Ramadan? Sebab hikmah Ramadan begitu besar dan mendalam.

  • Ramadan adalah bulan penuh ampunan

Allah telah berjanji mengampuni dosa-dosa orang mukmin yang menunaikan puasa Ramadan lillahi ta'ala. Bayangkan betapa hidup bergelimang dosa, kemudian saat berpuasa Ramadan karena Allah semata maka Allah akan mengampuninya memandang siapa si pendosa, apakah ia pria atau wanita, apakah ia orang dewasa atau anak remaja. 

"Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni (HR. Bukhari)

  • Ramadan bulan "bonus pahala"

Di bulan Ramadan, pahala kebaikan dilipatgandakan. Tak mengherankan jika selama bulan Ramadan umat muslim seolah berlomba berbuat kebajikan. 

"Hai manusia, bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaung. Bulan yang didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa. Qiyamullail disunnahkan. Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu,nilainya sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadhan"  (HR. Bukhori-Muslim).

Dan hanya di bulan Ramadan terdapat malam Lailatul Qadr, malam seribu bulan, malam yang jika seorang mukmin beribadah ketika malam tersebut turun maka seolah ia sedang beribadah selama seribu bulan.

  • Ramadan merupakan sarana pembelajaran sekaligus saat menuai hasil pembelajaran

Dipandang dari hikmah puasa yang berarti perisai, menahan diri dan mengelola emosi, maka Ramadan patut disebut sebagai sarana pembelajaran untuk menjadi insan yang lebih baik. Jika selama Ramadan mampu menjadi insan yang baik, maka di bulan-bulan selain Ramadan seyogyanya kebaikan yang biasa dilakukan tetap terjaga.

Dipandang sebagai bulan yang penuh rahmat dan pahala berlipat ganda, maka Ramadan adalah saat menuai hasil pembelajaran dari bulan-bulan sebelumnya. Sebab sebagian mukmin mempersiapkan diri dengan membiasakan ibadah-ibadah sunnah dan tilawah setiap hari agar selama Ramadan tidak merasa berat menunaikannya.

Marhaban ya Ramadan, mari menanyakan kepada diri sendiri apakah benar-benar telah memaknainya hingga ke relung hati?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun