Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tragedi Eril dan Tiga Pelajaran Penting bagi Netizen Indonesia

11 Juni 2022   13:21 Diperbarui: 11 Juni 2022   13:32 930
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inspirasi Eril, Sumber : IG  @Emmerilkahn

Kita bisa belajar dari kejadian ini untuk semakin bijak menahan jari agar tak menjadi sumber dosa jariyah dan fitnah.

3. Tidak mengeksploitasi ketika melihat orang dilanda musibah

Satu hal yang juga sangat penting menjadi pelajaran adalah proses diketemukannya jenazah Eril. Tak ada yang sibuk mendokumentasikan proses evakuasi atau kondisi jenazah dan menyebarkannya di media sosial. Mrs Geraldine Beldi, yang pertama kali menemukan jenazah Eril langsung menghubungi polisi sehingga proses evakuasi segera bisa dilakukan. Hendaknya kita belajar untuk menghormati yang sudah meninggal dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga tak ada lagi oknum-oknum yang tega mengabadikan kondisi korban kecelakaan dan menyebarkannya di media sosial demi konten dan entah demi apa lagi.

Emmeril Kahn Mumtadz, nama adalah doa yang disematkan orang tua. Seperti arti namanya, mumtadz yang berarti terbaik, insyaallah Eril pergi dalam keadaan terbaik. Ia meninggalkan kenangan terbaik, ia meninggalkan jejak-jejak kebaikan. Allah juga berkenan menjaga jenazahnya diketemukan dalam kondisi utuh dan baik seperti kesaksian ayahandanya sehingga bisa dibawa pulang menemui orang-orang yang ia cintai.

Sampai bertemu lagi, Sumber : IG Atalia
Sampai bertemu lagi, Sumber : IG Atalia

Selamat jalan Eril dan terimakasih. Kisahmu adalah pelajaran berharga bagi kami untuk menjadi sebaik-baik manusia. Selamat menikmati hidup baru di alam sana. Ayah yang kau cintai telah menyiapkan tempat terindah, di tepi sungai mengalir, sebab kau sangat mencintai air. Di dekat masjid yang dinamai sesuai namamu, Al Mumtadz agar kau tak merasa kesepian, sebab akan selalu terdengar suara adzan dan lantunan ayat-ayat suci, seperti dulu masa kecil yang kau habiskan di pesantren bersama teman-teman yang akan selalu mengenangmu sepanjang kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun