Mohon tunggu...
Dwi Aprilytanti Handayani
Dwi Aprilytanti Handayani Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer Jawa Timur

Alumni Danone Digital Academy 2021. Ibu rumah tangga anak 2, penulis konten freelance, blogger, merintis usaha kecil-kecilan, hobi menulis dan membaca Bisa dihubungi untuk kerjasama di bidang kepenulisan di dwi.aprily@yahoo.co.id atau dwi.aprily@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tertawa dan Menangis dalam Momen Penuh Cinta

20 Februari 2019   17:15 Diperbarui: 20 Februari 2019   17:53 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan ketika Kim Ja Hong menemui kematian - saostar.vn

Bagaimana cara kalian menjaga cinta, menyuburkan kasih sayang terhadap sosok istimewa? Memberikan hadiah coklat, perhiasan, bunga atau makan malam bersama? Cobalah sesekali memupuk kasih sayang dengan #sayitwithfilm. Pasti akan lebih berkesan dan menanti kapan momen indah tersebut bisa terulang kembali.

Menurut artikel di Kompas (23 Oktober 2018) menonton film bisa memberikan manfaat berupa: mengusir stress, membantu mengkondisikan kesehatan otak dan menumbuhkan kesadaran sosial. Gary Solomon, psikolog dari College Of Southern Nevada mengungkapkan bahwa menonton film mampu memberikan manfaat "cinematherapy" bagi penikmatnya. Artinya menonton film bisa berfungsi sebagaimana terapi yang bisa menghindarkan seseorang dari depresi atau bad mood.

Menonton film berdua dengan orang yang istimewa tentu mampu menumbuhkan kebersamaan dan merekatkan hati. Apalagi jika pilihan filmnya tepat dan memiliki muatan pesan yang mampu menyejukkan nurani. Orang terkasih tak selalu pacar, tunangan atau pasangan hidup. Orang tua, ibu yang melahirkan kita, ayah yang telah bekerja keras menafkahi keluarga dan buah hati kita adalah orang-orang terdekat yang patut kita cintai dan sayangi sepenuh hati.

Terkadang pentingnya makna kehadiran orang-orang terkasih ini baru terasa ketika mereka tak lagi ada di sisi kita. "Along With The Gods, The Two Worlds" adalah salah satu film yang erat sekali menggenggam pesan moral tersebut. Jangan bayangkan film yang disutradarai Kim Yong Hwa ini adalah film drama religi yang menguras air mata. Justru kita bisa tertawa dan menangis bergantian dibuatnya.

Along With The Gods menceritakan tentang pengadilan sesudah kematian. Adalah sosok Kim Ja Hong, seorang petugas pemadam kebakaran yang meninggal ketika menjalankan tugas. Sepanjang hidupnya ia dikenal sebagai sosok yang sangat berdedikasi, menolong tanpa pamrih, memiliki jiwa berbagi dan kepedulian sosial tinggi, ramah dan baik hati. Jika dinalar orang yang tidak ada catatan cacat sama sekali seperti ini otomatis langsung dapat anugerah kenikmatan nirwana (dalam film ini ganjaran untuk sosok mulia digambarkan sebagai perjalanan menyenangkan menanti reinkarnasi)

"Arwah mulia" atau Paragon, begitu sebutan bagi sosok yang selama hidup senantiasa berbuat kebaikan di buku catatan malaikat. Eits tetapi dugaan saya bahwa Kim Ja Hong akan baik-baik saja ternyata salah. Tiga malaikat yang menjemput dan mendampinginya selama menempuh tujuh pengadilan penentuan malah  kerepotan mengajukan bukti dan alibi yang bisa digunakan untuk membela arwah Kim Ja Hong. Tujuh pengadilan tersebut adalah: pembunuhan, waktu senggang, kebohongan, keadilan, kekeluargaan, pengkhianatan dan kekerasan. Kim Ja Hong tak pernah mulus melalui pengadilan tersebut. Padahal jika gagal melalui pengadilan tersebut artinya si arwah batal mendapat anugerah reinkarnasi.

Selalu ada ganjalan yang menyebabkan nasib Kim Ja Hong di ujung tanduk. Siapa yang mengira ternyata di balik kebaikan yang ia tunjukkan selama di dunia ada hal-hal rahasia yang berpotensi menyebabkan jatuhnya hukuman berat sesudah mati. Langkahnya semakin berat ketika di pengadilan terungkap bahwa salah satu orang dekatnya meninggal dan menjadi arwah penasaran sebagai dampak dari perilakunya di masa lalu. Siapa arwah penasaran yang menambah berat langkah arwah Kim Ja Hong untuk bereinkarnasi? Nggak seru lah kalau saya ceritakan di sini. Tetapi bagi yang sudah pernah menonton film ini pasti setuju bahwa Along With The Gods tidak membosankan untuk ditonton berulang kali.

Gambaran tentang pengadilan di alam baka - vidio.com
Gambaran tentang pengadilan di alam baka - vidio.com
Film yang dirilis tahun 2017 dan di Indonesia tayang awal tahun 2018 ini membuat penontonnya merenung. Apakah sudah banyak kebaikan ditanam selama hidup di dunia. Apalagi di pengadilan yang paling menentukan ternyata Kim Ja Hong memendam rahasia yang sangat besar tentang perlakuannya kepada sang bunda. Maka saya sangat merekomendasikan untuk menonton film ini bersama ananda atau ibunda tercinta. Duh. Film ini bukan film religi tetapi mengingatkan kembali saya kepada ayat 23-24 surat Al Isra' dalam Al Quran untuk kesekian kali. Ayat yang memerintahkan untuk menghormati orang tua, tidak menyakiti hati mereka. Bahkan tidak berkata "ah" di hadapan orang tua apalagi ibunda terutama di hari tuanya.

Perlakuan fatal Kim Ja Hong terhadap sang ibu ternyata sangat menentukan apakah ia berhak untuk menempuh reinkarnasi dan hidup kembali menanam kebaikan di dunia atau langsung masuk neraka dan disiksa selamanya. Sebenarnya perbuatan apa yang sudah dilakukan Kim Ja Hong di masa lalu kepada ibundanya yang seorang tuna wicara?

Adegan ibu-anak ini sangat menguras air mata. Kesalahan yang dilakukan Kim Ja Hong mungkin tak termaafkan tetapi penonton tidak berhak menghakiminya sebagai sosok durjana meski tak juga bisa membenarkan perbuatannya. Jadi, baiknya si Kim Ja Hong ini dimasukkan neraka karena dosa besarnya atau diberikan kesempatan untuk mendapat kemuliaan? Nah lo jawabannya tergantung pada ridho sang ibunda.

Sang Ibu yang Tunawicara - vidio.com
Sang Ibu yang Tunawicara - vidio.com
Adegan yang mengisahkan masa lalu Kim Ja Hong bersama sang ibu serta ganjaran yang ia terima ketika ibunya menyadari perbuatannya membuat hati saya teriris sembilu. "Muliakanlah ibumu maka kemuliaan akan menjemputmu" kalimat bijak ini seolah terngiang kembali. Menumbuhkan penyesalan di hati ketika tak kunjung mampu membahagiakan Ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun