Mohon tunggu...
DUTA INOVATIF (DUTIV)™
DUTA INOVATIF (DUTIV)™ Mohon Tunggu... Media Publikasi, Berita dan Artikel Inovatif

Media Publikasi Tim Duta Inovatif (DUTIV) By Youth Idea Community (YIC), menyajikan beragam Artikel dan Berita Inovatif mengenai Pendidikan dan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yunita Dyah Kusumaningrum : Mengabdi untuk Ilmu dan Kemanusiaan

13 Oktober 2025   12:03 Diperbarui: 13 Oktober 2025   12:03 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yunita Dyah Kusumaningrum (Sumber : doc.1 Arsip Pribadi Penulis)

Yunita Dyah Kusumaningrum adalah sosok inspiratif dari Jawa Tengah yang telah menorehkan banyak prestasi di bidang farmasi klinik. Perempuan berusia 30 tahun ini sejak awal menunjukkan dedikasi tinggi pada dunia pendidikan dan kesehatan. Berbekal hobi mengajar, ia menjadikan pengabdian sebagai bagian penting dari perjalanan hidupnya.

Latar belakang pendidikannya mencerminkan konsistensi dan kerja keras yang luar biasa. Yunita menempuh pendidikan dasar di SDN 01 Pati Lor, kemudian melanjutkan ke SMPN 03 Pati, SMA Negeri 1 Pati, hingga akhirnya meraih gelar Sarjana Farmasi, Profesi Apoteker, dan Magister Farmasi Klinis di Universitas Airlangga. Semua jenjang pendidikan itu berhasil ia lalui dengan prestasi gemilang.

Muhamad Rifqi Triyadi : Dari Semangat Remaja Hadirkan Perubahan Nyata, Yuk Kepoin! Baca Selengkapnya

Berbagai penghargaan membuktikan keseriusannya. Ia pernah dinobatkan sebagai lulusan terbaik pada jenjang sarjana, profesi, hingga magister. Bahkan, ia menerima Dexa Medica Award saat pengambilan sumpah apoteker. Tak hanya itu, karyanya dalam bentuk buku berjudul Mengenal Anemia: Patofisiologi, Klasifikasi, dan Diagnosis juga menambah kontribusinya di dunia literasi kesehatan Indonesia.

Yunita Dyah Kusumaningrum (Sumber : doc.2 Arsip Pribadi Penulis)
Yunita Dyah Kusumaningrum (Sumber : doc.2 Arsip Pribadi Penulis)

Sebagai seorang akademisi, Yunita telah mengabdi di dunia pendidikan tinggi. Ia menjadi dosen di Prodi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Anwar Medika (2022--2024), dan kini mengajar di Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jember. Bagi Yunita, mengajar bukan sekadar rutinitas, melainkan sarana untuk membagikan ilmu sekaligus membentuk generasi baru yang berdaya saing.

Dalam pandangannya, farmasi klinik bukan hanya soal obat, tetapi tentang manusia dan kualitas hidup pasien. Ia ingin mengubah persepsi bahwa apoteker hanya sebatas pemberi obat. Menurutnya, peran apoteker jauh lebih luas, yakni memastikan terapi yang aman, tepat, dan efektif. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk terus menekuni penelitian, pengajaran, hingga menulis.

Radella Reina Azeera : Muda, Berprestasi, dan Menginspirasi Lewat Budaya, Baca Selengkapnya

Perjalanan panjangnya tentu tidak selalu mudah. Ia mengakui banyak tantangan yang harus dihadapi, namun dukungan keluarga, guru, dan mentor membuatnya tetap tegar. Baginya, kunci kesuksesan tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga kerendahan hati, keberanian mencoba, serta semangat belajar tanpa henti. Dengan prinsip itu, ia mampu melangkah lebih jauh dan menginspirasi banyak orang.

Yunita Dyah Kusumaningrum (Sumber : doc.3 Arsip Pribadi Penulis)
Yunita Dyah Kusumaningrum (Sumber : doc.3 Arsip Pribadi Penulis)

Sebagai seorang akademisi sekaligus praktisi, Yunita memiliki harapan besar untuk dunia farmasi Indonesia. Ia ingin melihat kolaborasi yang lebih erat antar tenaga kesehatan lintas profesi demi pelayanan pasien yang lebih optimal. Selain itu, ia berharap hasil penelitian bisa lebih banyak dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat luas, sehingga ilmu benar-benar menjadi amal jariyah yang tidak pernah berhenti.

Untuk generasi muda Indonesia, Yunita berpesan agar jangan takut bermimpi besar dan menuntut ilmu setinggi-tingginya. Namun, ia menekankan pentingnya agar ilmu tidak hanya berhenti pada gelar, melainkan harus memberi dampak nyata bagi sekitar. Integritas, kerja keras, serta keberanian menghadapi kegagalan adalah bekal utama menuju keberhasilan. Dengan semangat itu, ia yakin anak muda Indonesia mampu membawa perubahan positif bagi bangsa.

Reporter : Jenny Nur Fadila

Penyunting : Dalfa Suroya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun