Yunita Dyah Kusumaningrum adalah sosok inspiratif dari Jawa Tengah yang telah menorehkan banyak prestasi di bidang farmasi klinik. Perempuan berusia 30 tahun ini sejak awal menunjukkan dedikasi tinggi pada dunia pendidikan dan kesehatan. Berbekal hobi mengajar, ia menjadikan pengabdian sebagai bagian penting dari perjalanan hidupnya.
Latar belakang pendidikannya mencerminkan konsistensi dan kerja keras yang luar biasa. Yunita menempuh pendidikan dasar di SDN 01 Pati Lor, kemudian melanjutkan ke SMPN 03 Pati, SMA Negeri 1 Pati, hingga akhirnya meraih gelar Sarjana Farmasi, Profesi Apoteker, dan Magister Farmasi Klinis di Universitas Airlangga. Semua jenjang pendidikan itu berhasil ia lalui dengan prestasi gemilang.
Muhamad Rifqi Triyadi : Dari Semangat Remaja Hadirkan Perubahan Nyata, Yuk Kepoin! Baca Selengkapnya
Berbagai penghargaan membuktikan keseriusannya. Ia pernah dinobatkan sebagai lulusan terbaik pada jenjang sarjana, profesi, hingga magister. Bahkan, ia menerima Dexa Medica Award saat pengambilan sumpah apoteker. Tak hanya itu, karyanya dalam bentuk buku berjudul Mengenal Anemia: Patofisiologi, Klasifikasi, dan Diagnosis juga menambah kontribusinya di dunia literasi kesehatan Indonesia.
Sebagai seorang akademisi, Yunita telah mengabdi di dunia pendidikan tinggi. Ia menjadi dosen di Prodi S1 Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Anwar Medika (2022--2024), dan kini mengajar di Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jember. Bagi Yunita, mengajar bukan sekadar rutinitas, melainkan sarana untuk membagikan ilmu sekaligus membentuk generasi baru yang berdaya saing.
Dalam pandangannya, farmasi klinik bukan hanya soal obat, tetapi tentang manusia dan kualitas hidup pasien. Ia ingin mengubah persepsi bahwa apoteker hanya sebatas pemberi obat. Menurutnya, peran apoteker jauh lebih luas, yakni memastikan terapi yang aman, tepat, dan efektif. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk terus menekuni penelitian, pengajaran, hingga menulis.
Radella Reina Azeera : Muda, Berprestasi, dan Menginspirasi Lewat Budaya, Baca Selengkapnya
Perjalanan panjangnya tentu tidak selalu mudah. Ia mengakui banyak tantangan yang harus dihadapi, namun dukungan keluarga, guru, dan mentor membuatnya tetap tegar. Baginya, kunci kesuksesan tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga kerendahan hati, keberanian mencoba, serta semangat belajar tanpa henti. Dengan prinsip itu, ia mampu melangkah lebih jauh dan menginspirasi banyak orang.