Mohon tunggu...
DUTA INOVATIF INDONESIAâ„¢
DUTA INOVATIF INDONESIAâ„¢ Mohon Tunggu... Media Publikasi, Berita dan Artikel Inspiratif

Media Publikasi Tim Duta Inovatif Indonesia By Youth Idea Community (YIC) Indonesia, menyajikan beragam Artikel serta Berita Inspiratif seputar pendidikan, sosial, pengetahuan umum dan peningkatan literasi.

Selanjutnya

Tutup

Book

Laut Bercerita : Pelajaran Hidup dari Luka Sejarah dan Keberanian

3 September 2025   07:40 Diperbarui: 3 September 2025   07:35 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laut Bercerita (Sumber : Photo by Laksmimutiara.com oleh Penulis)

Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori bukan sekadar kisah fiksi, tetapi juga refleksi sejarah Indonesia pada masa akhir Orde Baru. Kisah ini menghadirkan perjuangan mahasiswa, persahabatan yang diuji, kehilangan yang menyakitkan, serta keberanian yang menginspirasi. Lebih dari itu, novel ini memberikan pelajaran hidup yang dapat kita ambil, termasuk arti keberanian, pengorbanan, dan pentingnya mempertahankan prinsip.

Tokoh utama, Biru Laut, adalah mahasiswa Sastra Inggris yang aktif dalam organisasi mahasiswa untuk menentang ketidakadilan. Laut digambarkan sebagai sosok cerdas, idealis, dan penuh empati. Teman-temannya, seperti Kinan, Alex, dan Bram, masing-masing memiliki karakter unik, namun semuanya memiliki tujuan yang sama: memperjuangkan keadilan. Dari karakter-karakter ini, pembaca bisa belajar tentang pentingnya solidaritas, persahabatan sejati, dan keberanian untuk berdiri teguh pada prinsip meski dihadapkan pada ancaman dan bahaya.

QRIS Menembus Jepang : Hadiah Kemerdekaan Indonesia yang Menggema ke Dunia. Baca Selengkapnya...

Cerita berfokus pada penghilangan paksa aktivis mahasiswa, termasuk Laut dan teman-temannya. Mereka mengalami penyiksaan fisik dan mental, tetapi tetap mempertahankan keyakinan dan visi perjuangan mereka. Dari sini, pembaca dapat mengambil pelajaran bahwa meski dunia menghadirkan ketidakadilan dan penderitaan, keteguhan hati dan keberanian tetap harus dijaga. Novel ini juga mengajarkan bahwa pengorbanan untuk kebenaran dan hak-hak orang lain adalah bentuk keberanian yang mulia.

Laut Bercerita (Sumber : Photo by Pinterest.com oleh Penulis)
Laut Bercerita (Sumber : Photo by Pinterest.com oleh Penulis)

Latar waktu novel ini berada pada era 1990-an hingga awal 2000-an, dengan fokus peristiwa penghilangan paksa aktivis mahasiswa pada tahun 1998. Lokasi utamanya berada di Yogyakarta, Jakarta, dan beberapa tempat persembunyian serta markas yang menegangkan. Waktu dan tempat ini memberi pembaca konteks nyata dari sejarah kelam Indonesia, sekaligus menekankan bahwa setiap perjuangan memiliki risiko, namun sejarah akan selalu menjadi guru yang berharga.

Novel ini penting karena mengangkat tema kemanusiaan, keberanian, dan tanggung jawab sosial. Leila S. Chudori menulis berdasarkan riset mendalam, termasuk wawancara dengan korban dan keluarga, sehingga kisahnya terasa autentik. Dari novel ini, pembaca belajar untuk menghargai kebebasan, memahami sejarah, dan meneladani keberanian para aktivis. Pesan moralnya jelas : sejarah yang pahit sekalipun harus dikenang agar kita bisa mengambil hikmah dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Dari "Evaluasi" Hingga "Secukupnya" : Hindia dan Musik yang Menyembuhkan Luka. Baca Selengkapnya...

Pelajaran hidup tersampaikan melalui pengalaman tokoh-tokohnya, baik dalam perjuangan melawan ketidakadilan maupun hubungan keluarga dan persahabatan. Misalnya, ritual makan malam keluarga Laut yang selalu menyisakan piring untuk anak yang hilang mengajarkan kesetiaan, harapan, dan keteguhan cinta keluarga. Selain itu, pengalaman penyiksaan tokoh-tokohnya mengingatkan pembaca bahwa keteguhan prinsip dan keberanian memiliki harga, tetapi nilai-nilainya abadi.

Setiap pembaca bisa meneladani sikap Laut dan teman-temannya : keberanian menghadapi ketidakadilan, kesetiaan pada sahabat, dan keteguhan pada prinsip. Novel ini juga mengajarkan pentingnya empati, kesadaran sosial, dan menghargai hak asasi manusia. Pesan yang bisa kita ambil adalah : meski sejarah penuh luka, kita bisa belajar untuk lebih berani, lebih peduli, dan lebih bijaksana dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun