Mohon tunggu...
DUTA INOVATIF (DUTIV)™
DUTA INOVATIF (DUTIV)™ Mohon Tunggu... Media Publikasi, Berita dan Artikel Inovatif

Media Publikasi Tim Duta Inovatif (DUTIV) By Youth Idea Community (YIC), menyajikan beragam Artikel dan Berita Inovatif mengenai Pendidikan dan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Love

Mendengarkan yang Tak Terucap : Cara Memahami Perempuan Secara Utuh

22 Juli 2025   03:23 Diperbarui: 22 Juli 2025   03:23 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku seni memahami wanita ( Sumber : Photo by https://images.app.goo.gl/25sEEcdtNGbHyTpKA oleh penulis)

Memahami perempuan bukan sekadar soal mendengarkan ucapannya. Sering kali, yang paling penting justru tersembunyi di balik diam, tatapan mata, atau gerak tubuh yang tidak banyak bicara. Dalam masyarakat yang masih cenderung patriarkal, perempuan kerap dipaksa menjadi pendiam, kuat, dan tidak merepotkan. Maka dari itu, untuk benar-benar memahami perempuan, kita harus belajar mendengarkan yang tak terucap sebuah bentuk komunikasi yang tidak hanya lewat kata, tapi melalui empati, kepekaan, dan ketulusan.

Mengenal keajaiban arsitektur dan sejarah peradan kuno piramida mesir

Empati adalah langkah pertama dalam memahami perempuan secara utuh. Tidak semua pengalaman perempuan dapat dijelaskan dengan logika atau ditangkap oleh nalar. Banyak perempuan memikul beban mental, sosial, bahkan emosional dalam diam. Mereka sering kali tidak langsung mengungkapkan kesedihan atau kekhawatiran. Oleh karena itu, empati membantu kita merasakan apa yang mereka alami, bukan hanya mendengar apa yang mereka ucapkan.

Perempuan memiliki cara ekspresi yang kaya, termasuk melalui bahasa tubuh. Misalnya, senyum yang dipaksakan, kontak mata yang menghindar, atau keheningan dalam momen-momen penting adalah bentuk komunikasi yang perlu dimaknai lebih dalam. Dalam psikologi komunikasi, ini disebut nonverbal cues, yaitu tanda-tanda yang tidak diucapkan tetapi sarat makna. Memahami sinyal ini menuntut kita untuk lebih peka terhadap sekitar.

Perempuan hidup dalam berbagai konstruksi sosial yang membentuk cara berpikir dan bersikap mereka. Sejak kecil, banyak perempuan diajarkan untuk menahan diri, berperilaku lembut, dan tidak membantah. Hal ini membentuk budaya diam yang membuat perempuan enggan menyuarakan isi hatinya secara terbuka. Jika kita tidak menyadari konstruksi ini, kita akan gagal memahami mengapa seorang perempuan memilih diam ketimbang mengungkapkan pendapatnya.

Gambar perempuan sedang melamun (sumber : Photo by pinterenst oleh Penulis)
Gambar perempuan sedang melamun (sumber : Photo by pinterenst oleh Penulis)

Untuk dapat benar-benar dimengerti, perempuan membutuhkan ruang aman, ruang di mana mereka bisa jujur tanpa takut dihakimi atau disalahkan. Di dalam ruang ini, perempuan merasa bebas untuk bercerita, berekspresi, dan mengutarakan pikirannya. Tanpa rasa aman, perempuan cenderung menutup diri. Maka penting bagi pasangan, keluarga, atau teman untuk menciptakan ruang ini sebagai bentuk dukungan nyata.

Salah satu kesalahan terbesar dalam berkomunikasi adalah terburu-buru menanggapi atau bahkan menghakimi. Perempuan tidak selalu butuh solusi cepat, kadang mereka hanya ingin didengar sepenuhnya. Ketika seseorang hanya ingin dipahami, kalimat seperti "kamu terlalu sensitif" atau "itu hal sepele" bisa menyakitkan dan menutup ruang komunikasi. Mendengarkan secara aktif dan sabar adalah bentuk penghargaan terhadap perasaan mereka.

Diri sendiri adalah kunci tipa and trik tegar prasetyo tentang personal branding

Tidak ada satu definisi tunggal tentang perempuan. Perempuan datang dari latar belakang yang beragam budaya, agama, kelas sosial, pendidikan, dan pengalaman hidup yang berbeda. Maka, cara memahami mereka pun tidak bisa disamakan. Perempuan urban dan perempuan pedesaan, misalnya, menghadapi tantangan yang sangat berbeda. Generalisasi hanya akan membuat kita semakin jauh dari pemahaman yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun