Lombok tak hanya dikenal karena keindahan pantainya dan megahnya Gunung Rinjani, tapi juga karena kekayaan kulinernya yang khas dan menggoda selera. Di balik panasnya terik matahari dan senyum hangat masyarakatnya, terdapat jejak rasa yang menggambarkan identitas budaya Pulau Seribu Masjid.
Dua di antaranya yang paling ikonik adalah Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung dua hidangan yang tak hanya menawarkan cita rasa pedas menggigit, tetapi juga membawa kisah panjang tentang tradisi, alam, dan warisan leluhur masyarakat Sasak.
Tak ada kuliner khas Lombok yang lebih mewakili identitas pulau ini selain Ayam Taliwang. Terbuat dari ayam kampung muda yang dibakar setelah dibaluri sambal khas, hidangan ini menghadirkan kombinasi rasa gurih, pedas, dan sedikit manis. Sambal taliwang terbuat dari campuran cabai rawit merah, bawang putih, terasi, dan kencur, menghasilkan rasa yang dalam dan membakar lidah. Proses pembakaran dilakukan dua kali: sebelum dan sesudah diolesi sambal, sehingga bumbunya benar-benar meresap ke daging ayam.
Danau Toba Sebuah Mahakarya Alam Dari Letusan Gunung Toba, Baca Selengkapnya
Menurut sejarah lokal, Ayam Taliwang pertama kali dikenal dari lingkungan Kerajaan Karangasem Lombok pada abad ke-17, ketika masakan ini disajikan kepada para bangsawan. Kini, Ayam Taliwang bisa ditemukan di hampir seluruh penjuru Lombok, dari warung sederhana hingga restoran berbintang.
Jika Ayam Taliwang adalah raja, maka Plecing Kangkung adalah ratunya. Plecing bukan sekadar lalapan biasa, melainkan sajian yang mencerminkan keharmonisan antara rasa pedas, asam, dan segar. Kangkung Lombok terkenal lebih panjang dan renyah dibandingkan kangkung dari daerah lain, karena ditanam di tanah vulkanik subur yang kaya mineral.
Plecing disajikan dengan sambal tomat, cabai rawit, bawang putih, jeruk limau, dan ditaburi serundeng (kelapa parut goreng). Kadang ditambah kacang tanah goreng untuk tekstur tambahan. Hidangan ini biasanya menjadi pelengkap utama Ayam Taliwang dan menciptakan keseimbangan rasa di lidah: pedasnya membakar, namun kesegarannya menenangkan.
Kuliner khas Lombok tak hanya soal rasa, tapi juga tentang cerita dan kearifan lokal. Keduanya Ayam Taliwang dan Plecing Kangkung menggambarkan karakter masyarakat Lombok yang hangat, kuat, namun juga lembut. Dalam setiap bumbu dan teknik memasak, terkandung nilai gotong royong, spiritualitas, dan penghormatan pada alam. Banyak keluarga di Lombok masih menjaga resep-resep turun-temurun ini secara ketat, menjadikannya warisan yang terus hidup dari generasi ke generasi.