Mohon tunggu...
DUTA INOVATIF (DUTIV)™
DUTA INOVATIF (DUTIV)™ Mohon Tunggu... Media Publikasi, Berita dan Artikel Inovatif

Media Publikasi Tim Duta Inovatif (DUTIV) By Youth Idea Community (YIC), menyajikan beragam Artikel dan Berita Inovatif mengenai Pendidikan dan Sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perempuan dan Literasi untuk Perubahan : Perjalanan Iin Mutmainah Membangun Komunitas Pemberdaya Muslimah

3 Mei 2025   18:51 Diperbarui: 3 Mei 2025   18:51 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Iin Mutmainah saat memberikan prakata dalam kegiatan "Hati Ibu adalah Rumah Kita" (Sumber Foto: Arsip Pribadi Kami)

Semangat literasi dan pemberdayaan perempuan terus menyala di tangan Iin Mutmainah, sosok muda asal Kalimantan Timur yang kini aktif menciptakan ruang tumbuh bagi para Muslimah Indonesia. Perempuan berusia 24 tahun ini tak hanya dikenal lewat kecerdasannya, namun juga dedikasinya dalam mendirikan berbagai komunitas literasi yang menyasar kelompok marginal dan perempuan muda.

Sejak masa kuliah di Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai penerima beasiswa penuh di Jurusan Agribisnis, Iin telah menunjukkan kepeduliannya terhadap isu sosial dan pendidikan. Ia turut menggagas komunitas Siebook.id, yang memiliki visi mengoptimalkan pendidikan anak kurang mampu, serta meningkatkan literasi masyarakat. Tak berhenti di sana, Ia juga mendirikan High Value Muslimah, sebuah komunitas yang bertujuan mencetak generasi Muslimah yang berdaya dan berdampak di tengah masyarakat.

Tari Gending Sriwijaya : Simbol Kejayaan dan Warisan Budaya Palembang yang Sarat Makna dan Filosofi, Baca Selengkapnya

Motivasi Iin dalam membangun ruang literasi bagi Muslimah muncul dari pengalamannya sebagai relawan guru TPA saat kuliah. Ia menemukan anak-anak yang putus sekolah dan tak memiliki akses pendidikan layak. Situasi tersebut menggugah nuraninya, hingga akhirnya Ia bersama tim Siebook.id berupaya menyekolahkan mereka melalui program kejar paket.

Foto dengan momen hangat Iin Mutmainah ketika bermain bersama anak binaan Siebook.id (Sumber Foto: Arsip Pribadi Kami)
Foto dengan momen hangat Iin Mutmainah ketika bermain bersama anak binaan Siebook.id (Sumber Foto: Arsip Pribadi Kami)

Perjalanan hidup yang berpindah dari Nusa Tenggara Barat, tumbuh di Kalimantan Timur, hingga menimba ilmu di Pulau Jawa, menyadarkan Iin akan kesenjangan pendidikan di Indonesia. Ia percaya bahwa literasi adalah jalan perubahan. Baginya, perempuan yang terdidik adalah pilar peradaban yang kuat.

Namun, membangun komunitas tentu bukan tanpa tantangan. Iin mengaku salah satu hal tersulit adalah saat harus kehilangan rekan-rekan seperjuangan karena tuntutan hidup masing-masing. Ketika semangat mulai pudar dan waktu semakin terbagi, mereka berpegang pada komitmen awal bahwa komunitas ini dibangun sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

PENDAFTARAN RESMI DIBUKA!!! Pemilihan Duta Inovatif Indonesia Chapter Ke VIII By YIC Indonesia, Baca Selengkapnya

Untuk menjaga semangat itu tetap hidup, komunitas High Value Muslimah rutin mengadakan pertemuan. Meski sederhana, forum-forum ini menjadi ruang saling menguatkan, berbagi inspirasi, dan menata ulang niat untuk tetap berkontribusi. Dengan semangat kolektif inilah komunitas tersebut terus bertumbuh dan menebar manfaat.

Foto Iin Mutmainah saat melakukan pemberian santunan untuk lansia (Sumber Foto: Arsip Pribadi Kami)
Foto Iin Mutmainah saat melakukan pemberian santunan untuk lansia (Sumber Foto: Arsip Pribadi Kami)
Iin berharap semakin banyak Muslimah yang menyadari peran strategisnya dalam membangun peradaban. Ia mengajak para perempuan muda untuk terus meningkatkan kapasitas diri, berani berkarya, dan menjadi cahaya dalam lingkungannya. Literasi, menurutnya, bukan sekadar membaca dan menulis, tetapi memahami kehidupan dan peran diri di dalamnya.

Sebagai pesan untuk generasi muda Indonesia, Iin menekankan pentingnya fokus pada hal-hal besar yang membawa manfaat. "Jangan buang waktu untuk perkara remeh. Bangunlah diri, perluas wawasan, dan jadilah solusi bagi bangsa", ujarnya. Ia mendorong anak muda untuk terus membaca, berpikir kritis, dan berdiskusi sebagai langkah menuju perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun