Mohon tunggu...
Ariesa Pandanwangi
Ariesa Pandanwangi Mohon Tunggu... Dosen - Perempuan, tinggal di Bandung

Staf pengajar PT Swasta di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

The Myth Story of Nusantara

8 Desember 2018   23:53 Diperbarui: 9 Desember 2018   00:49 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*REIMAGINING THE MYTH STORY OF NUSANTARA WITH GUTTA TAMARIND BATIK*

Komunitas 22 Ibu berdiri 22 Des 2013, adalah sebuah komunitas seni yang berpusat di kota Bandung serta
memiliki cabang di Jakarta. Anggotanya terdiri atas Dosen dan Guru yang tersebar di
propinsi jawa Barat dan DKI Jaya. Kegiatannya sangat aktif dalam bidang pameran karya pendidik, workshop,
pengabdian kepada masyarakat, penerbitan buku seni. 

Menutup bulan Desember 2018 sekaligus membuka lembaran tahun 2019, untuk kedua kalinya  mengadakan pameran yang betemakan Mithos, kali ini dengan fokus yang berbeda yaitu bertajuk Re-Imagining: Myth Story of Nusantara With Gutta Tamarind Batik.

Pameran ini akan diselenggarakan pada tanggal 22 Desember 2018 merupakan pameran rutin yang keenam kalinya, digelar tanpa putus, sekaligus memperingati berdirinya komunitas 22 Ibu yang didirikan pada tahun 2013.

Pameran yang merujuk pada REIMAGINING THE MYTH STORY OF NUSANTARA
Mengajak kita semua membayangkan kembali pesona-pesona mithos yang  berubah fungsi dan pemaknaannya, dari hal yang gaib, mistis dan spiritualitas ke-Tuhanan  secara alami akrab dengan nilai-nilai kemanusiaan dan nilai-nilai kehidupan, kemudian bergeser menjadi lebih dekat dengan hal-hal bersifat materialis,dan derasnya arus modernisasi teknologi informasi media sosial.

Mitos adalah dongeng tentang figur (character) yang bersifat imajiner, khayalan, fiktif dan namun diyakini keberadaannya oleh masyarakat setempat, dianggap nyata sehingga mempengaruhi pola pikir (paradigm)ndan pola kehidupan sosial (social-society) secara turun temurun (tradition), mitologi atau mitos penting bagi masyarakat tradisional sebagai bagian dari pola kehidupannya. 


Seniman perempuan yang juga pendidik seni Indonesia dari Komunitas 22Ibu ini akan mencoba "membayangkan kembali", "merespon", "membaca" dan "memaknai' mithos-mithos pilihan, kemudian menceritakan ulang kembali melalui wujud visual ilustrasi dgn gubahan baru.

Pameran ini  khususnya lebih jauh lagi menginterpretasi ulang mengenai mithos melalui berbagai interpretasi visual dan secara kultural, diharapkan keunikan karya pada pameran ini menjadi ajang proses pembelajaran yang menarik, mengenal kembali tentang pemaknaan Mithos dan Legenda yang semakin terlupakan. Tentunya memakai sudut pandang, kaca mata dan pemahaman yang berbeda  dari perupa-perupa yang juga perempuan pendidik sekaligus ibu bagi generasi masa kini.

Komunitas 22 Ibu memiliki bahasa visual yang unik dalam mengekspresikan dan menyampaikan pesan-pesan yang memuat harapan, kritik dan ungkapan bahasa lainnya tentang kompleksitas  pemaknaan masyarakat terhadap mithos dan legenda yang dikaitkan dengan pemahaman spiritualitas, kegaiban, mistisisme  dimasa ini.

Karya-karya yang ditampilkan divisualisasikan melalui teknik Batik Tamarin. Melukis dengan Teknik Batik Tamarin bisa juga disetarakan dengan teknik membatik lebih kontemporer".

*Pelaksanaan Pameran*
22 Desember 2018-10 Januari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun