Hari-hari menegangkan bagi klub-klub yang sedang menunggu diverifikasi, demikian juga Persijap Jepara yang merupakan satu-satunya wakil Jawa Tengah di kompetisi paling tinggi di Indonesia Indonesia Super League (ISL). Mengapa musti kawatir takut tidak bisa lolos di verifikasi, karena Persijap masih punya satu aspek yang belum terpenuhi, yaitu aspek finansial seperti kebanyak klub sepakbola di Indonesia, yaitu tunggakan gaji pemain.
CEO PT Jepara Raya Multitama (JRM) menyampaikan kalau akan segera melakukan penjualan saham dengan harapan penjualan saham itu bisa melunasi tunggakan gaji pemain yang belum dibayarkan selama 5 bulan sebesar Rp. 1,8 M.
Menurutnya, pelunasan gaji pemain merupakan syarat klub sehat dari sisi finansial dan sekaligus merupakan salah satu syarat wajib untuk lolos verifikasi.
Persyaratan verifikasi yang harusnya tuntas pada hari ini (Rabu, 5 Desember 2013) ternyata belum selesai dirembug, karena sampai tadi malam pembicaraan tentang penjualan saham ke pihak luar Jepara masih berjalan dan belum ada keputusan, karena keinginan untuk menjual saham kepihak internal Jepara telah gagal dilaksanakan.
Jika proses penjualan saham selesai dilaksanakan hari ini dan Persijap mendapatkan dana segar untuk membayar gaji pemain yang tertunda pembayarannya segera dipenuhi.
Apakah hanya berhenti sampai disini ? bukankah persyaratan finansial sebuah klub untuk bisa mengikuti kompetisi ligta professional antara lain klub tersebut mempunyai dana segar untuk mengikuti kompetisi ?
Mulai dari kontrak pemain, operasional pengelolaan klub, biaya pertandingan kandang dan tandang, minimal klub harus mempunyai dana segar sampai pada pertengahan waktu pelaksanaan kompetisi. Kalau hanya sampai pada “tidak punya utang”, apakah tahun depan akan terjadi hal yang sama ?
Kita tunggu hasil verifikasi “model” liga Indonesia . . . . .semoga semua berjalan seperti aturan yang ada.
Majulah sepak bola Indonesia
