Mohon tunggu...
Dudi safari
Dudi safari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Literasi

Aktif di Organisasi Kepemudaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dakwah, Kewajiban Siapakah?

15 November 2021   09:18 Diperbarui: 17 November 2021   07:50 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Radar Cirebon

Dalam setiap masa kehidupan ketika kita berkaca dari sejarah masa lampau, kita akan mendapatkan pasang surut ritme ketaatan spiritual masyarakat terhadap Tuhannya.

Sejarah dimulai dari peran nabi Nuh as. ketika mendakwahi umatnya. Jeda waktu yang begitu panjang dari nabi Adam as. ke masa nabi Nuh as. sekitar sepuluh abad menurut Ibnu Abbas, menjadi penyebab utama melencengnya akidah umat kala itu.

kaum nabi Nuh as. menjadikan para tokoh spiritual mereka disembah dan dipuja layaknya Tuhan, bahkan mereka berani meminta-minta kepada patung-patung tokoh mereka yang semula dibuat hanya untuk memperingati jasa mereka. Nama para tokoh tersebut yakni, Wadd, Ya'uq, Yagust, Suwwa dan Nasr.

Nabi Nuh as. tampil memberikan pencerahan kepada umatnya. Namun apa yang diterima nabi Nuh as. selain celaan dan cercaan saja, hingga nabi Nuh as. disangka gila karena ide pembuatan kapal di atas sebuah gunung.

Beratus tahun berdakwah mengajak umat kembali ke jalan yang benar, tetapi hanya segelintir hitungan jari saja yang mau mendengar dan menjadi pengikutnya. Istri dan anaknya sendiri yakni Kan'an keras menolak dakwah sang ayah. Akhirnya kaum nabi Nuh as. dibinasakan Allah dengan air bah.

Masa selanjutnya adalah pembangkangan kaum 'Ad yaitu kaumnya nabi Hud as., mereka dibekali kepandaian oleh Allah membangun bangunan tinggi serta memiliki fisik yang kuat lagi kekar sebagai modalnya. Namun kelebihan itu tidak mereka syukuri bahkan menjadi kesombongan bagi mereka.

Allah mengutus nabi Hud as. untuk memperingati kaumnya agar bersyukur dan taat kepada perintah Allah. Kesombongan mereka semakin menjadi-jadi akhirnya Allah binasakan mereka dengan angin puting beliung yang membawa hawa dingin tujuh malam delapan hari.

Sampai pembangkangan itu di zaman nabi Muhammad Saw. ketika kaum Quraisy sudah tak mengindahkan lagi ajaran monoteisme dari leluhur mereka, ditandai dengan merebaknya patung-patung untuk dijadikan sembahan.

Maka diutuslah sang Nabi Akhir zaman untuk meluruskan akidah umat, dengan pribadi yang penuh kasih sayang Nabi Saw. mulai menata kehidupan akidah umatnya, kemudian memperbaharui moralnya, seterusnya struktur sosial dan ke segenap sendi kehidupan umat Islam. Tak ada satu pun yang lepas dari napas Islam semua sendi kehidupan umat Islam terisi penuh oleh ajaran-ajaran mulia ini.

Masih banyak lagi pemisalan-pemisalan dari para pembangkang Tuhan yang akhirnya dibinasakan Allah. Semua itu adalah cermin bagi umat kemudian termasuk kita semua jika kita cerdas mengambil pelajaran dari setiap kejadian masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun