Tidak perlu hebat untuk bisa berbagi.Dalam Islam konsep infaq atau sedekah juga bukan harus kaya dulu baru infaq, namun siapa saja boleh bersedekah. Jadi tidak perlu menunggu untuk berbagi, siapapun bisa berbagi.
Seorang pensiunan berusia 55 tahun, akan berbagi dengan cara berlari sejauh 550 kilometer. Gatot Sudariyono akan mendedikasikan jalur terakhir berlari dari pantai Sindangbarang Di Cianjur sampai dengan pantai Ancol Jakarta sebagai lintasan SOS Children Village Indonesia.Â
Gatot akan mulai berlari dengan mengikuti Penang 100 Ultra Marathon pada bulan September dengan di tempuh 18 jam. Pada bulan November ini dilanjutkan dengan event Jakarta 100 Ultra Marathon dan Borobudur 116 Ultra Marathon. Dan akan diakhiri dengan jalur lintasan "coast to coast Run" yang akan dijadikan jalur SOS sejauh 227 kilometer. Jadi genaplah nanti di Desember di tempuh sejauh 550 kilometer.
Aksi berbagi seorang Gatot ini memang sangat berbeda dengan biasanya. Saya berbagi dengan kekuatan dengkul ujar Gatot di acara KonPress di Jakarta pada hari Rabu (9/11).
Gatot mulai tertarik olahraga lari tahun 2011, setelah melihat di Tokyo orang yang sedang berlatih untuk ikut even Tokyo Marathon. Dan langsung mulai berlatih untuk ikut lomba marathon selama enam bulan. Dari sinilah mulai kecanduan berlari hampir semua event marathon diikutinya.
Donasi yang terkumpul diharapkan mencapai 440 juta, sementara yang sudah terkumpul sampai saat ini sebesar Rp. 141.000.000, semoga larinya Pak Gatot bisa mengumpulkam donasi yang banyak.
Run for Care ini dilakukan dalam rangka 44 tahun SOS Children's Villages Indonesia. Yang mempunyai komitmen untuk memperjuangakan anak anak Indonesia. SOS ini hadir sebagai bentuk kepedulian masyarakat dalam pemenuhan hak anak, ujar Greg Hadiyanto Nitihardjo National Director SOS Children's Villages Indonesia.
Minggu (13/11) artis Rebecca Reijmen yang mewakili Sahabat Anak akan turut berlari menemani Pak Gatot dari Bundaran HI sampai finish di FX Sudirman. Â Acara ini juga di dukung PT. Moovit, dalam konpres ini hadir Bapak Teguh Tianung Djoko Susanto.
Jakarta, 9 November 2016
Kang Dudi